Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

APP Sinar Mas Ikut Berpartisipasi Cegah Karhutla di Jambi

Kompas.com - 10/07/2020, 18:48 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas melalui unit usahanya PT Wirakarya Sakti (WKS) ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2020 di Jambi.

Wujud nyata upaya tersebut dilakukan dengan mengikuti gelar Apel Siaga Api dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi di Lapangan Distrik VII PT WKS, Tanjung Jabung Timur, Senin (6/7/2020).

Pada apel tersebut, APP Sinar Mas dan PT WKS menyiagakan personel pemadam kebakaran dan tim reaksi cepat, juga peralatan pemadam, seperti mesin pompa dan nosel pemadam.

Apa yang dilakukan APP Sinar Mas dan PT WKS pun mendapat apresiasi dari Gubernur Jambi Fachori Usman yang dibacakan Penanggung Jawab Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Sudirman.

Baca juga: Sinar Mas Beri Edukasi Lingkungan kepada Masyarakat melalui Festival Hijau BSD City ke-17

Menurut dia, APP Sinar Mas dan PT WKS telah mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla.

Sesuai Inpres tersebut, APP Sinar Mas dan PT WKS mengutamakan metode pemantuan ekstensif dengan ditunjang program pencegahan karhutla.

Keduanya merupakan sistem penanggulangan karhutla yang terintegrasi milik APP Sinar Mas dengan empat strategi utama, yakni pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respons cepat.

“APP Sinar Mas bersama seluruh unit usaha dan mitra pemasok akan mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk mendukung pemerintah mencegah karhutla,” kata General Manager Fire Management APP Sinar Mas Sujica Lusaka dalam keterangan tertulis.

Pihaknya pun yakin, persiapan matang serta kolaborasi kuat antara swasta, pemerintah, dan masyarakat akan mampu menjaga hutan dari karhutla tahun 2020 ini.

Kolaborasi dengan pihak lain

Selain persiapan, APP Sinar Mas juga bekerja sama dengan TNI-Polri, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan Fire Prevention Project.

Upaya itu dilakukan dengan menambah pos pencegahan api di titik rawan karhutla, melakukan patrol rutin, serta penggunaan menara pantau api, cctv, kamera thermal, dan drone untuk deteksi dini.

Personel Tim Reaksi Cepat juga akan mendapat latihan fisik tambahan dan pengecekan kesehatan rutin, juga penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bertugas.

Andai terjadi kebakaran, regu pemadam akan ditempatkan di berbagai kawasan strategis berdasarkan heat map dengan berkoordinasi bersama Satgas Karhutla dan masyarakat untuk memadamkan api.

Baca juga: Meski Pandemi Covid-19, Ketua MPR Minta Pemerintah Tak Lupakan soal Karhutla

Masyarakat pun diedukasi untuk tidak bercocok tanam menggunakan api. Selain diedukasi, masyarakat diajak ikut serta dalam upaya mitigasi karhutla melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dengan tetap meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.

APP Sinar Mas dan PT WKS kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan dan TNI-Polri untuk menggelar latihan bersama yang diikuti 500 personel.

Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti Manggala Agni, Badan SAR Nasional (Basarnas), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Acara turut dihadiri seluruh anggota Asosiasi Perusahaan Hutan Indonesia (APHI) Jambi.

Menurut Kepala Humas PT WKS Taufik Qurochman, pelatihan itu digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak untuk mencegah karhutla.

Baca juga: Mendagri Sebut Empat Cara Ini Bisa Dilakukan Demi Cegah Karhutla

“Agenda pelatihan ini pun dilengkapi tata cara pencegahan dan penanggulangan karhutla yang tetap mengikuti prosedur pencegahan Covid-19,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com