"Yang penting kita tangkap esensinya: apatisme publik, bisa juga disebut ketidakpercayaan publik, merupakan buah dari pohon yang ditanam sendiri oleh pejabat publik," tulis Kompasianer Khrisna Pabichara. (Baca selengkapnya)
2. Financial Freedom, Benarkah Ajaran Ini?
Seseorang baru bisa dianggap memiliki kebebasan secara finansial itu ketika mencapai pada suatu keadaan tertentu dan sudah terbebas dengan keuangannya karena seluruh kebutuhan hidup dapat ditanggung oleh aset yang dimilikinya tanpa harus bekerja.
Bahkan, tulis Kompasianer Kris Banarto, ada seorang pengusaha dan motivator kondang yang mengatakan orang disebut telah mencapai kebebasan finansial apabila seluruh kebutuhan hidup keluarganya dari bunga melalui bunga yang diperoleh dari aset atau simpanan yang ia miliki.
Sayangnya banyak yang keliru atas hal tersebut sehingga kerap kali tidak benar untuk mencapai kebebasan finansial tersebut.
"Finacial freedom bukan suatu keadaan atau kondisi, tetapi perspektif mengenai uang agar tidak terjerat olehnya dan hidup dalam kebebasan keuangan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
3. Pengalaman Mengurus Perpanjangan SIM di Masa Pandemi
Selama pandemi ini, meski kita diminta untuk tidak keluar rumah, tetapi selalu ada saja hal-hal yang mesti diurus seperti memperpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi).
Kebetulan sekali Kompasianer Meirri Alfianto belum lama ini sudah habis masa berlakunya pada 21 Mei 2020.
Setelah layanan SIM kembali dibuka, tulisnya, orang berbondong-bondong menyerbu kantor-kantor pembuatan SIM baik di gerai-gerai SIM maupun Satpas SIM di Polres.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan