Dia mengungkapkan, bahwa siapapun yang ingin mendaftar ekspor benih lobster diserahkan kepada tim. Tim lintas direktorat tersebut yang nanti akan memutuskan sesuai regulasi yang berlaku apakah suatu perusahaan sudah memenuhi syarat atau belum.
Selengkapnya simak di sini
4. Diketuai Megawati, Berapa Anggaran APBN untuk Kegiatan BPIP?
Gejolak polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP) seringkali dikaitkan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) sebagai penjaga ideologi Pancasila.
Dikutip dari laman resminya, Minggu (12/7/2020), BPIP adalah lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila.
BPIP merupakan revitalisasi dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPIP). Duduk sebagai Ketua Dewan Pengarah yakni Megawati Soekarnoputri.
Lalu, bertugas sebagai penjaga ideologi Pancasila, berapa anggaran APBN untuk BPIP beserta kegiatannya? Baca di sini
5. Erick Thohir Ingin Rampingkan BUMN Hingga Tersisa 40 Perusahaan Saja
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir berencana merampingkan perusahaan plat merah hingga tersisa hanya 40 nantinya. Saat ini, perusahaan plat merah yang ada terdapat 107 perusahaan.
“Lebih baik kita kecilkan BUMN-nya, kita fokuskan dan kemarin kurang lebih, nanti dari 27 kluster jadi 12 kluster. Dari 12 kluster itu tidak akan lebih dari 40 BUMN nantinya,” Erick dalam acara Sapa Indonesia Malam di KompasTV yang dikutip Komps.com pada Minggu (12/7/2020).
Menurut Erick, jika tak dirampingkan, akan sulit untuk mengawasi satu per satu perusahaan plat merah tersebut. Hal itu dilakukan untuk meringankan tugas dari Kementerian BUMN dalam melakukan pengawasan.
“Lalu sisanya kemana, nanti sisanya sesuai Keppres yang sudah diberikan pada saya untuk bekerjasama dengan Bu Sri Mulyani, nanti BUMN yang memang tidak masuk kluster ini kita masukan ke PPA. Di mana PPA ini akan fokus restrukturisasi, menutup atau yang lainnya,” kata Erick.
Simak selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.