Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Berusia 28 Tahun, Apa Saja yang Sudah Dilakukan?

Kompas.com - 13/07/2020, 13:17 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menapaki usianya yang ke-28 tahun pada hari ini, Senin (13/7/2020). Sepanjang usianya, BEI berkontribusi memajukan industri pasar modal dan perekonomian di Indonesia.

Selama 28 tahun perjalanannya, BEI mencatatkan sejumlah pencapaian untuk perkembangan Pasar Modal Indonesia, diantaranya Otomasi Perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS) di tahun 1992.

Kemudian, penerapan Remote Trading di pasar modal yang diimplementasikan pada 28 Maret 2002. Selang 5 tahun kemudian, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta dan dilanjutkan dengan milestone berikutnya, yaitu Implementasi JATS Next Generation (Next-G) di tahun 2009.

Baca juga: Kejagung Lelang Online Ferrari 458 Speciale Rp 10 Miliar, Minat?

Tahun 2015, BEI mulai mensosialisasikan Kampanye Yuk Nabung Saham untuk mulai mengajak investor-investor pemula berinvestasi di pasar modal.

Pada 2017, BEI melakukan implementasi Margin Trading Regulation Easing dengan Penyelesaian Transaksi selama 3 tahun berturut-turut sampai dengan tahun 2019, dan berhasil menerima penghargaan HR Asia Best Companies to Work.

Pada 2019, BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange, dan menambah papan baru perdagangan di tahun yang sama, yaitu Papan Akselerasi. Kemunculan papan akselerasi sekaligus mengelompokkan Indeks kedalam IDX Value 30 dan IDX Growth 30, serta merelaksasi ETF.

Sayangnya, kondisi pandemi Covid-19 berdampak pada koreksi indeks Harga Saham Gabungan pada tahun ini sebesar 20,13 persen pada level 5.031 hingga 10 Juli 2020 yang lalu. Walau demikian, rata-rata nilai transaksi di bulan Juni mencapai Rp 9 triliun.

Baca juga: Alfamidi Buka Banyak Lowongan Kerja, Simak Posisi dan Syaratnya

“Memasuki fase new normal, sampai dengan 10 Juli 2020, rata-rata nilai transaksi harian sampai saat ini sebesar Rp 7,65 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari sebesar 7,66 juta saham,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono, melalui siaran media, Senin (13/7/2020).

Frekuensi transaksi harian juga tercatat meningkat sebesar 11,23 persen, dan menempati posisi pertama di ASEAN hingga 521 ribu kali transaksi. Dengan target 46 pencatatan efek baru pada tahun 2020, BEI sudah mencatatkan 41 efek baru yang terdiri dari 32 pencatatan efek saham, 1 obligasi baru, 7 ETF baru, dan 1 EBA.

“Data sampai dengan Juni 2020, jumlah investor telah mengalami peningkatan 18 persen menjadi 2,9 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID),” ungkap Yulianto.

Baca juga: Erick Thohir Minta Pimpinan BUMN Tiru Petugas KRL yang Kembalikan Rp 500 Juta

Sementara itu, jumlah investor saham juga meningkat sebesar 12 persen menjadi 1,2 juta investor saham. Yulianto mengatakan, pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders yang tetap memberikan kontribusi dalam memajukan Pasar Modal Indonesia.

“Selain membukukan berbagai pencapaian, BEI tidak berhenti mengembangkan program-program baru yang berkontribusi terhadap kemajuan Pasar Modal Indonesia,” kata Yulianto.

Selain implementasi serangkaian program strategis juga ditargetkan rampung tahun ini. Program tersebut antara lain, pengembangan sistem e-IPO, e-Registration tahap II, peluncuran produk derivatif baru dan structured warrant, Implementasi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) melalui peluncuran ETP Tahap II dan inovasi-inovasi lainnya.

Baca juga: Saham Tesla Sentuh Rekor Tertinggi, Kekayaan Elon Musk Salip Warren Buffett

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com