Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Jual Saham Alibaba Senilai Rp 138,4 Triliun, Buat Apa?

Kompas.com - 13/07/2020, 17:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pendiri raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd Jack Ma memangkas kepemilikan sahamnya sepanjang setahun terakhir dari 6,4 persen menjadi 4,8 persen.

Dilansir dari Reuters, Senin (13/7/2020), dalam laporan tahunan Alibaba tertera, Ma menjual saham Alibaba senilai 9,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 138,4 triliun (kurs Rp 14.424 per dollar AS).

Divestasi saham ini sejalan dengan pensiunnya Ma dari posisi pimpinan eksekutif Alibaba pada September 2019. Ma mundur dari jabatan bisnis untuk fokus pada kegiatan amal.

Baca juga: Jack Ma hingga Pendiri Xiaomi, Apa Jurusan Kuliah 5 Miliarder China?

Alibaba tidak menjelaskan rata-rata harga jual dari divestasi saham yang dilakukan Ma. Harga saham Alibaba melonjak sekitar 40 persen sejak Ma melaporkan kepemilikan sahamnya tahun lalu.

Kinerja saham Alibaba cemerlang lantaran pertumbuhan pendapatan yang melampaui ekspektasi di tengah perlambatan ekonomi China. Di tengah pandemi virus corona, warga China beralih ke belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Wakil pimpinan eksekutif Alibaba Joseph Tsai juga menurunkan kepemilikan sahamnya pada periode yang sama, dari 2,3 persen menjadi 1,6 persen.

Ma dan Tsai sama-sama tidak lagi banyak terlibat dalam operasional Alibaba sejak Daniel Zhang menggantikan posisi Ma sebagai pimpinan Alibaba. Zhang secara resmi menduduki posisi itu pada September 2019.

Baca juga: Kekayaan Jack Ma Lenyap Rp 22 Triliun, Mengapa?

Sepanjang tahun ini, Ma dan Tsai telah mendonasikan jutaan unit alat pelindung diri (APD) melalui yayasan amal masing-masing. APD tersebut disumbangkan ke rumah sakit di seluruh dunia untuk menangani virus corona.

Dalam laporan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Saham AS pada April 2019, disebutkan bahwa Ma berencana menjual hingga 21 juta saham Alibaba yang dimilikinya dalam setahun untuk mendukung kegiatan amalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com