Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten Minta Petani Indonesia Jadi Anggota Koperasi

Kompas.com - 13/07/2020, 18:07 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki meminta para petani di Indonesia untuk mau masuk dan bergabung ke koperasi.

Ia berharap dengan masuknya para petani ke koperasi bisa memberikan kemudahan kepada para petani dalam mengembangkan usahanya, sehingga diharapkan juga bisa mendorong pengembangan sektor pangan di Indonesia.

"Kita harus gencar mendorong pengembangan sektor pangan kita seperti pertanian, perhutanan dan perikanan. Sektor pangan ini menjadi kontributor besar PDB kita, apalagi kita sudah diingatkan oleh WHO tentang krisis pangan yang akan terjadi nanti," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Mau Ambil Pinjaman di Koperasi, Cermati Dulu 2 Hal Ini

Untuk itu, kata dia, saat ini pihaknya sedang berupaya agar mendorong para petani untuk mau bergabung. 

Teten juga meminta koperasi-koperasi yang saat ini sudah ada, untuk mau memanfaatkan lahan-lahan petani yang sempit, sehingga masalah keterbatasan lahan bisa diatasi bersama-sama dengan berkoperasi.

Di sisi lain, sebagai palleting koperasi pangan, Teten mengakui sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ATR hingga BUMN-BUMN yang berada di sektor pangan.

Mereka diminta untuk bisa memanfaatkan dan mengolah lahan yang sudah didistribusikan ke masyarakat ke dalam bentuk perhutani sosial.

"Jadi skema pengembangan koperasi perhutanan sosial dapat dilakukan dengan pendampingan, serta mapping potensi pun juga sudah dilakukan dengan ATR," kata dia.

Baca juga: Minat Masyarakat Menjadi Anggota Koperasi Masih Rendah

Tak hanya itu, Teten juga akan mendorong koperasi-koperasi yang berada di sektor pangan maritim untuk terus berkembang. Ia berpendapat koperasi pangan maritim ini memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan.

"Apalagi sumber daya kita saat ini sangat mumpuni dan sumber dayanya juga luar biasa, jadi saya kira bisa untuk dikembangkan," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com