Oleh Nur Firdaus
TIDAK dapat disangkal bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian.
Seperti negara lain yang dibayang-bayangi oleh kondisi ekonomi yang suram dan berpeluang terjadinya resesi, Indonesia juga diprediksi akan mengalami kelesuan ekonomi dengan outlook negatif.
Krisis Covid-19 tentunya sangat berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya yang dampaknya tidak hanya pada sektor ekonomi, tetapi juga sistem kesehatan nasional dan kerentanan sosial.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 berdampak positif terhadap penurunan emisi, namun hal ini diyakini hanya sementara, dan apabila sudah “normal”, emisi akan meningkat sebagaimana berkaca pada Tiongkok (lihat Myllyvirta, 2020).
Lantas, bagaimana melewati pandemi Covid-19 namun tetap fokus pada pencapaian target iklim?
Kemudian, apakah sektor bisnis dapat berkontribusi pada upaya tersebut di tengah sulitnya memprediksi kondisi ekonomi ke depan? (lihat Pohlman & Reynolds, 2020)
Mengefektifkan stimulus sektor bisnis yang sejalan dengan target iklim
Pandemi Covid-19 menjadi sinyal bagi negara-negara di dunia untuk melakukan perubahan struktural yang sejalan dengan praktik ekonomi berkelanjutan (sustainable economy).
Pergeseran paradigma ekonomi kini mengadopsi prinsip circular economy dengan mengedepankan efisiensi, zero waste, dan zero emissions.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.