Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2020, 13:31 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bisa tembus pada level 5.500 di akhir tahun 2020. Hal ini mengingat kondisi ekonomi yang kini mulai berangsur pulih baik secara global maupun nasional.

Presiden Direktur Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengatakan, ekonomi secara global akan pulih secara bertahap atau membentuk U-shape dimulai pada kuartal ketiga ini.

Hal ini terlihat dari mulai meningkatnya aktivitas manufaktur beberapa negara Asia serta mulai pulihnya harga minyak meskipun masih disokong oleh permintaan yang terbatas.

Sementara dari domestik, sejauh ini pemerintah sudah banyak menyiapkan strategi-strategi pasca pelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau di masa new normal.

Baca juga: Jack Ma Jual Saham Alibaba Senilai Rp 138,4 Triliun, Buat Apa?

Antisipasi tersebut, seperti halnya Rumah Sakit khusus untuk Covid-19 yang sudah dipersiapkan sebagai kontrol untuk penanggulangan kenaikan jumlah kasus, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan lockdown kembali yang bisa kembali memperparah kondisi ekonomi.

“Target IHSG pada akhir tahun adalah 5.500, sementara untuk yield 10 year bond kita masih sekitar 7 persen sampai dengan 7,2 persen. Alasannya memang ekonomi mulai membaik,” kata Jemmy dalam diskusi BizInsight online, Selasa (14/7/2020).

Di sisi lain, Jemmy mengatakan saat ini aliran dana yang masuk dari investor asing memang masih kurang dan hingga saat ini masih ditopang oleh investor lokal. Namun, ia optimistis di tahun depan saat kondisi membaik IHSG mulai bergerak rally dan investor asing mulai kembali lagi.

“Kami masih optimistis bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup baik dan dari sisi pasar saham Indonesia menawarkan potensi imbal hasil cukup menarik bagi investor asing,” tambahnya.

Sementara itu, Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya menyatakan, pembukaan kembali ekonomi secara gradual memberikan optimisme akan mulainya pemulihan ekonomi, meski masih dibayangi dengan kembali meningkatnya kasus Covid-19.

“Semester II-2020 diharapkan menjadi titik balik pemulihan ekonomi setelah mengalami penurunan yang dalam pada semester I, khususnya pada kuartal II-2020,” kata Ivan.

Hingga saat ini, Ivan mencatat IHSG hingga saat ini telah naik 30 persen atau pada level 5.000 an, setelah menyentuh titik terendahnya di level 3.937 pada 24 Maret 2020. Ivan memperkirakan jumlah pembelian reksa dana bisa meningkat di kuartal III 2020.

Baca juga: Saham Tesla Sentuh Rekor Tertinggi, Kekayaan Elon Musk Salip Warren Buffett

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com