“Kami juga melakukan pemotongan signifikan gaji dari seluruh jajaran komisaris dan direksi dari April,” ucap dia.
Irfan menjelaskan, dengan sejumlah efisiensi yang dilakukan diperkirakan perusahaan bisa menghemat pengeluaran hingga akhir tahun mencapai 67 juta dollar AS.
“Kemudian pengurangan biaya operasional direksi dan manajemen tingkat tinggi yaitu VP. Terakhir kita hapuskan biaya entertainment,” ujarnya.
Baca juga: Freddy Widjaya Gugat Pembagian Warisan, Ini Gurita Bisnis Sinar Mas
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan ancaman kebangkrutan sudah menghantui industri penerbangan nasional.
Ia menyatakan, di tengah memburuknya industri penerbangan akibat Covid-19, opsi menurunkan tarif tiket pesawat berpotensi semakin menekan kinerja maskapai.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan maskapai bangkrut apabila kembali menurunkan harga tiket pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyadari perlunya promosi, seperti harga tiket pesawat murah untuk mempercepat perbaikan sektor pariwisata.
Namun, hal tersebut dinilai sulit dilakukan saat ini. Pasalnya, imbas dari pandemi Covid-19, bos maskapai pelat merah tersebut menyebutkan, tingkat okupansi pesawat hanya menyisakan 10 persen.
Baca juga: Dirut Garuda Ungkap Ancaman Bangkrut Hantui Industri Penerbangan RI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.