Fakta Seputar Resesi Parah yang Melanda Singapura

Negara ini juga mulai melonggarkan pembatasan untuk mengurangi dampak ekonomi. Per 19 Juni lalu, Singapura sudah mulai membuka sebagian besar toko dan restoran sejak diberlakukan lockdown.

3. Sektor konstruksi paling terdampak

Dilansir dari Bloomberg, sektor konstruksi di Singapura adalah yang paling parah terdampak lockdown. Sektor ini terjun hingga 95,6 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya, dan merosot hingga 54,7 persen jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.

Masih di kuartal yang sama, sektor jasa juga mengalami penyusutan hingga 37,7 persen secara YoY. Lalu sektor manufaktur juga turun hingga 23,1 persen dibandingkan kuartal lalu.

Baca juga: Sosok Freddy Widjaya, Anak Pendiri Sinar Mas yang Tuntut Warisan

Kemerosotan ekonomi bisa tercermin dari kondisi industri manufaktur yang sangat bergantung pada ekspor. Sektor ritel yang lesu dan perdagangan luar negeri yang lumpuh prkatis membuat sektor ini terpukul berat.

Pemerintah memprediksi kontraksi ekonomi sepanjang tahun 2020 sekitar 4-7 persen. Singapura jadi negara pertama yang melaporkan data PDB triulanan.

Sektor-sektor terkait pariwisata seperti akomodasi dan transportasi udara terus dihambat oleh pembatasan perjalanan global, sementara layanan berorientasi luar lainnya seperti perdagangan grosir dan transportasi air terpukul akibat penurunan permintaan eksternal karena banyak negara bergulat dengan pandemi.

Baca juga: Investasi Asing dari Singapura Naik 53 Persen pada Kuartal I 2020