Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ongkos Kirim Ikan Antar Pulau Mahal, Ini Rencana Menteri Edhy

Kompas.com - 15/07/2020, 10:10 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo akan memperbaiki koneksi antar wilayah perairan di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir mahalnya ongkos kirim ikan antar pulau.

Dengan harga ikan yang relatif sama di seluruh wilayah Indonesia, maka masyarakat pun akan mudah memperoleh ikan dengan harga murah.

"Langkah pertama saya akan bangun connecting antar wilayah, sehingga harga ikan itu dipastikan kurang lebih sama. Kalau ada perbedaan sedikit, minimal tidak beda jauh. Salah satu langkah pertama adalah potensi logistiknya dulu," kata Edhy dalam diskusi daring, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Sederet Upaya Mati-matian Selamatkan Garuda

Adapun saat ini, ongkos kirim ikan dari wilayah Indonesia timur ke Jakarta jauh lebih mahal ketimbang ongkos kirim dari Morotai ke Jepang. Edhy bilang, ongkos kirim ikan bisa mencapai Rp 3.800 per kilo gram.

"Lebih murah bawa ikan dari Morotai ke Jepang, harganya hanya Rp 3.600 per kilo gram. Bagaimana mungkin di satu negara kita tidak mampu mengkondisikan ini?," papar Edhy.

Selanjutnya, pihaknya bakal mendata ukuran kapal yang beroperasi di laut. Saat ini, ada sekitar 7.000 kapal besar di Indonesia, namun belum dipastikan berapa yang beroperasi dan berapa yang sudah tua.

Baca juga: Sederet Perusahaan Sinar Mas yang Jadi Sengketa Warisan

Begitupun dengan kapal di bawah 30 GT. Tercatat, sebanyak 5.000 kapal yang telah beroperasi di Indonesia namun akan didata ulang kapal-kapal yang masih beroperasi dan kapal-kapal yang tidak beroperasi.

"Ini yang akan kami data ulang. Pengaturan alat tangkap ikan harus ditentukan, jumlah kapal, jumlah perusahaan, kita batasi kuotanya. Enggak ada lagi kita bisa semena-mena," ujar Edhy.

Baca juga: Kebiasaan BUMN yang Buat Neraca Dagang RI Tekor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+