Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menyelamatkan Bisnis Waralaba di Tengah Pandemi

Kompas.com - 15/07/2020, 10:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagaimana diketahui model bisnis adalah rasionalisasi mengenai bagaimana sebuah usaha menciptakan, memonetisasi (menghasilkan keuntungan) dan menyampaikan value kepada pelanggan.

Jika mengacu pada kanvas model bisnis dari Osterwalder dan Pigneur (2012) terdapat sembilan blok yang menjadi pilar sebuah usaha yaitu:

  1. Value proposition: benefit yang ditawarkan dari produk.
  2. Customer segment: segmen pelanggan yang dituju.
  3. Channel: saluran yang digunakan untuk menyampaikan produk kepada pelanggan.
  4. Customer relationship: cara pebisnis menjalin relasi kepada pelanggan terutama yang menyangkut promosi dan penyampaian informasi.
  5. Key partner: mitra kunci yang terlibat di dalam bisnis.
  6. Key asset: aset kunci yang digunakan pebisnis, apakah barang modal, tenaga manusia atau yang lain.
  7. Key activities: aktivitas kunci yang dilakukan pebisnis, misalnya memproduksi produk, membuat program dan sebagainya.
  8. Revenue Stream: sumber-sumber penerimaan kas.
  9. Cost structure: biaya-biaya yang ditanggung perusahaan.

Pada kondisi sekarang, banyak bisnis waralaba memodifikasi value proposition. Kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan menjadi perhatian semua pihak. Bukan berarti selama ini tidak peduli, namun kini menjadi perhatian ekstra pelanggan. Bagaimana produk tersebut diproses dan disajikan yang harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, yang kini kita akrab dengan istilah “protokol kesehatan”.

Juga bagaimana pewaralaba menyampaikan produk kepada pelanggannya (channel). Pembukaan gerai fisik terutama di mal harus dikaji dengan matang atau tidak untuk sementara waktu.

Ini memang tidak mudah karena sebagian waralaba terutama yang lokal dan menengah tidak terlalu siap untuk berbisnis secara daring dan delivery. Kabarnya juga berjualan secara online belum bisa menyamai membuka gerai offline. Penyebabnya masih perlu dikaji lebih lanjut.

Prospek bisnis waralaba F & B, yang menjual makanan dan minuman siap saji, pun dirasa tidak terlalu bagus lagi. Sebagian pebisnis, mulai beralih ke frozen food. Ada yang berhasil, sebagian tidak memenuhi harapan.

Jika ini yang dilakukan, model bisnis bisa jadi berubah total. Customer segment, bisa sama, kemungkinan berbeda. Value proposition pasti berubah. Belum lagi aspek yang lain seperti channel, relationship, key asset, key activities, key partner dan sebagainya. Tentu sedikit banyak berubah.

Segala upaya memang dilakukan untuk menyelamatkan bisnis waralaba. Waralaba lokal yang memang tidak “seperkasa” waralaba asing, tidak perlu berkecil hati karena waralaba besar pun mengalami pukulan yang tidak kalah keras.

Jika segala upaya telah dilakukan dengan maksimal, dalam situasi seperti sekarang, tentu doa tidak boleh dilupakan. Semoga pandemi ini cepat berlalu.

Frangky Selamat
Dosen tetap Program Studi S1 Manajemen Bisnis Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com