Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Surplus dan Defisit Neraca Perdagangan dengan Negara-negara Ini

Kompas.com - 15/07/2020, 15:12 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2020 mencatatkan surplus 1,27 miliar dollar AS.

Adapun secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2020, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 5,5 miliar dollar AS.

Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang defisit 1,87 miliar dollar AS.

Baca juga: Lagi, Neraca Perdagangan RI Surplus pada Juni 2020

Jika dilihat berdasarkan negara, sepanjang Januari hingga Juni, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, dan Belanda.

Untuk Amerika Serikat, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplus perdagangan RI mengalami peningkatan, dari 4,48 miliar dollar AS tahun lalu, tahun ini sebesar 4,46 miliar dollar AS.

"Dengan beberapa negara masih surplus, Januari-Juni masih surplus 4,76 miliar dollar AS dengan Amerika Serikat," ujar Suhariyanto ketika memberikan paparan, Rabu (15/7/2020).

Lebih lanjut dirinya mengatakan, surplus perdagangan RI dengan India hingga pertengahan tahun mencapai 3,00 miliar dollar AS, lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,57 miliar dollar AS.

Baca juga: Kebiasaan BUMN yang Buat Neraca Dagang RI Tekor

Sedangkan dengan Belanda, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan hingga 1,05 miliar dollar AS, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar 1,18 miliar dollar AS.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan RI dengan China juga mengalami penurunan.

Pada tahun 2019 lalu, defisit neraca perdagangan Indoensia dengan China mencapai 9,2 miliar dolar AS sementara tahun ini 5,31 miliar dollar AS.

Adapun dengan Thailand, Indonesia mencatatkan defisit sebesar 1,48 miliar dollar AS tahun ini. Dan dengan Australia, defisit RI juga mengalami penurunan dari 1,30 miliar dollar AS jadi 874 juta dollar AS.

Untuk diketahui, surplus neraca perdagangan disebabkan oleh realisasi ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor.

Pada Juni 2020 realisasi ekspor sebesar 12,03 miliar dollar AS, atau meningkat 15,09 persen jika dibandingkan dengan Mei 2020. Sedangkan untuk impor menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu sebesar 27,56 persen menjadi 10,76 miliar dollar AS.

"Jadi kembali, kalau dilihat neraca perdagangan Juni ini menggembirakan karena ekspor tumbuh, impor tumbuh, dan ekspor tumbuh di semua sektor baik pertanian hingga industri pertambangan. Mudah-mudahan menjadi sinyal positif untuk bulan berikutnya," jelas Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com