Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Modal dan Covid-19, UMKM juga Terkendala Pasar hingga Bahan Baku

Kompas.com - 15/07/2020, 18:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Enny Sri Hartati mengatakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah menghadapi kendala sebelum pandemi Covid-19.

Kendalanya bukan hanya terjadi di permodalan, tapi meliputi cara pemasaran, persoalan bahan baku, persoalan Sumber daya manusia (SDM) dengan keterampilan terbatas, dan sulit membuat kemasan.

"Jadi kalau kita lihat, permodalan memang masih menduduki (kendala) cukup tinggi tetapi tidak yang semuanya karena persoalan permodalan. Memang masih banyak persoalan termasuk persoalan perizinan dan sebagainya," kata Enny dalam diskusi daring, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Dari 2,3 Juta UMKM, Baru 200.000 yang Manfaatkan Insentif Pajak

Sementara di masa pandemi Covid-19, UMKM makin terkendala penjualannya karena aktifitas masyarakat terganggu. Bahan baku yang biasanya lancar dari sisi suplai menjadi terhambat.

Distribusi barang pun menjadi lebih mahal karena perlu penyesuaian dan mematuhi protokol Covid-19 sehingga terjadi inefisiensi. Akibatnya produksi menurun, penghasilan terkendala, dan bermasalah dari sisi arus kas (likuiditas).

"Artinya likuiditas ini implikasi konsekuensi dari adanya problem persoalan Covid-19. Jadi persoalan utamanya itu bukan semata-mata persoalan gangguan likuiditas. Tapi yang terganggu adalah ekonomi masyarakat," papar Enny.

Untuk itu, Enny meminta pemerintah membuat kebijakan yang mengacu pada fokus utamanya. Fokus utama bakal memetakan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi, dalam hal ini pandemi Covid-19.

"Tapi yang menurut saya sederhana sekali sebenarnya, tetapi ini sangat penting ketika nanti kita membuat respon-respon kebijakan. Fokus ini untuk memetakan apa yang mereka respon dan apa yang direspon sudah sesuai atau belum," pungkas Enny.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com