Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Masih Jadi Provinsi dengan Ketimpangan Tertinggi

Kompas.com - 15/07/2020, 21:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Maret 2020 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjadi provinsi dengan ketimpangan pengeluaran pendudukan atau gini ratio tertinggi di Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, gini ratio di DI Yogyakarta tercatat sebesar 0,434 meningkat dari posisi September lalu yang sebesar 0,428.

Jika dibandingkan dengan Maret 2018, ketimpangan penduduk DIY masih mengalami peningkatan lantaran pada periode tersebut gini ratio tercatat sebesar 0,423.

Namun demikian, sebenarnya kenaikan rasio gini terjadi tak hanya di DIY.

"Ini karena pengeluaran di kelompok lapisan bawah turun lebih cepat daripada kelompok atas," kata Suhariyanto ketika memberikan keterangan pers, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: BPS: Dampak Covid-19, Penduduk Miskin Naik Jadi 26,42 Juta Orang

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, peningkatan ketimpangan atau kesenjangan tertinggi terjadi di DKI Jakarta.

DKI mencatatkan kenaikan gini rasio sebesar 0,008 poin dari 0,391 poin pada September 2019 menjadi 0,399 poin pada Maret 2020.

Semua provini di Pulau Jawa pun mencatatkan kenaikan rasio gini.

Untuk Jawa tengah, BPS mencatatkan rasio gini sebesar 0,362 pada Maret 2020. Sementara pada Septerrmber 2019 0,358.

Gini ratio di Jawa Baret tercatat sebesar 0,403 di Maret 2020, sementara September 2019 0,398.

Gini ratio di Jawa Timur pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,366 meningkat dari September 2019 yang sebesar 0,364.

Namun demikian, ada 21 provinsi lainnya mengalami penurunan gini ratio. Penurunan terbesar pun dialami Kalimantan Timur. Rasio gini di provinsi ini turun 0,007 menjadi 0,328.

Adapun Bangka Belitung menjadi provinsi dengan ketimpangan terendah yaitu di angka 0,262. Angka ini tidak mengalami perubahan dibandingkan September 2019. Sehingga, provinsi ini tetap menjadi daerah dengan ketimpangan terendah se-Indonesia.

Untuk diketahui, BPS mencatatkan terjadi peningatan tingkat ketimpangan penduduk atau gini rasio pada Maret 2020.

Gini ratio pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,381, meningkat 0,001 poin jika dibandingkan dengan gini ratio pada September 2019 yang sebesar 0,380.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana gini ratio Maret 2019 0,382, maka menurun 0,001 poin.

Selain itu, akumulasi ketimpangan ekonomi 0,381 ini masih masih lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Ketimpangan tertinggi sejak 8 tahun terakhir, tercatat pada September 2014 dengan posisi 0,414 poin. Angkanya terus turun ke posisi terendah pada September 2019 dengan 0,38 poin.

Baca juga: Kepala Bappenas Sebut Kepala Daerah Ubah-ubah Garis Kemiskinan Jelang Pilkada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com