JAKARTA, KOMPAS.com – Platform transaksi digital milik BUMN, LinkAja mencatatkan kenaikan transaksi secara signifikan di masa pandemi Covid-19 dan di new normal sekarang ini.
Pertumbuhan ini terjadi lantaran kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang membuat banyak masyarakat mulai beralih ke pembayaran digital.
Direktur Marketing LinkAja Edward Kilian Suwignyo mengatakan, transaksi QRIS mulai kembali meningkat kembali setelah pemerintah memberlakukan pelonggaran PSBB.
Baca juga: Wamen BUMN Targetkan LinkAja Bisa Salurkan Kredit ke UMKM pada 2021
"Bulan Juni awal, setelah mulai ada penyesuaian, kami melihat akselerasi pembayaran melalui QRIS cukup banyak," kata Edward, dalam konferensi virtual, Rabu (15/7/2020).
Ia memproyeksikan tren pembayaran melalui QRIS juga akan berlanjut seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai transaksi yang lebih aman padamasa pandemi Covid-19 ini.
Selain itu, Edward mencatat pertumbuhan tajam dalam transaksi e-commerce dan layanan utilitas seperti halnya pembelian token listrik atau pembayaran PDAM yang akan terus bertumbuh di masa mendatang.
"Sejak bulan Juni-Juli, pertumbuhannya semakin lama semakin baik. Ini karena mereka memiliki keterbatasan pergerakan," jelasnya.
Sebagai platform transaksi digital plat merah, LinkAja juga bekerjasama dengan Himbara (Bank Himpunan Bank Milik Negara) yang juga mencatat kenaikan transaksi selama pandemi.
Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani menyebutkan frekuensi top up saldo LinkAja meningkat dua kali lipat secara tahunan, sementara dari segi volume mengalami peningkatan delapan kali lipat.
"Transaksi top up dari rekening BRI ke LinkAja naik 181 persen dan dari volume uangnya naik delapan kali lipat," kata Handayani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.