Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah China Sebut Ekonomi Kuartal II Tumbuh 3,2 Persen

Kompas.com - 16/07/2020, 12:01 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - China melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II tahun ini mencapai 3,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/7/2020) angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi analis dan merupakan lonjakan dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini yang mengalami kontraksi.

Pertumbuhan terjadi lantaran lockdown atau isolasi wilayah secara total yang sebelumnya sempat diberlakukan di China untuk mencegah persebaran virus corona (Covid-19) mulai diperlonggar, serta pemerintah mulai menggelontorkan stimulus untuk menggerakkan perekonomian.

Baca juga: Perusahaan asal China Dominasi Penghimpunan Dana Lewat IPO di Bursa Global

Pada kuartal I tahun ini, perekonomian China terkontraksi atau menyusut hingga 6,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I itu merupakan tekanan terdalam yang pernah di alami China sejak 1992.

Keterangan resmi pemerintah China mengenai kinerja perekonomian merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

Namun demikian, banyak ahli di luar China yang telah menunjukkan ketidakpercayaan terhadap angka-angka yang dihasilkan oleh pemerintah Tirai Bambu tersebut.

"Secara umum, perekonomian nasional telah mampu mengatasi dampak buruk dari pandemi pada paruh pertama secara bertahap, serta menunjukkan momentum pertumbuhan serta pemulihan secara bertahap, dan lebih jauh akan melanjutkan ketahanan dan kesehatan pembangunan," jelas Biro Statistik Nasional China dalam keterangan tertulisnya.

Pemerintah China mengaku telah memberlakukan berbagai upaya untuk mendorong perekonomian, termasuk belanja fiskal dan memangkas bunga kredit serta persyaratan cadangan yang harus dimiliki perbankan.

Baca juga: BKPM: Ketergantungan RI ke China Berdampak Buruk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com