Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tanah Kawasan Industri Mahal, Bikin Investasi Terhambat

Kompas.com - 16/07/2020, 12:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, mahalnya harga tanah di Indonesia selalu menjadi penghambat masuknya investasi langsung di dalam negeri.

Ia bilang, banyak oknum yang berusaha mencari untung berlebihan.

Bahlil mengakui, harga tanah di Vietnam jauh lebih murah ketimbang Indonesia, makannya tak aneh jika banyak investasi yang lari ke sana.

Baca juga: BKPM Pangkas Lagi Target Investasi Jadi Rp817,2 Triliun di 2020

Menurutnya, untuk ukuran kawasan industri harga tanah di Indonesia mencapai Rp 3 juta-Rp 4 juta per meter persegi.

"Selalu orang mengatakan bahwa Vietnam itu lebih baik dalam hal tanah, memang betul, harga tanah di Indonesia ini bisa sampai Rp 3 juta-Rp 4 juta," kata dia dalam webinar DBS Asian Insights Coference 2020, Kamis (16/7/2020).

Bahlil bahkan menyindir dengan istilah 'kawasan industri tanah'. Sebab, ketika investasi langsung akan masuk, harga tanah di kawasan industri tersebut akan melambung.

"Bahkan dalam anekdot yang saya buat, 'ini bukan kawasan industri tapi ini kawasan industri tanah' karena belum apa-apa sudah cari untung paling banyak di sana," ujarnya.

Padahal, kata Bahlil, investasi langsung menjadi hal yang sangat dibutuhkan Indonesia. Sebab bukan hanya soal menambah pemasukan negara melalui pajak, tapi juga menjadi penyedia lapangan kerja yang besar.

Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal II-2020 Diprediksi Turun, Ini Langkah BKPM

"Lapangan pekerjaan bisa kita jalankan kalau ada investasi. Karena enggak mungkin kita mengharapkan lapangan pekerjaan diciptakan oleh pemerintah saja, harus sektor swasta," jelas dia.

Oleh sebab itu, BKPM berusaha menyelesaikan persoalan tanah tersebut dengan menggandeng BUMN untuk mempersiapkan lahan bagi investor. Salah satunya, proyek yang ada di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Pada tahap pertama, pengembangan KIT Batang dilakukan di lahan seluas 450 hektare dan diperkirakan akan menampung 30.000 tenaga kerja lokal. Kemudian tahap selanjutnya akan dikembangkan keseluruhan lahan sekitar 4.500 hektare (ha).

"Sekarang kita mau bikin di Batang sifatnya adalah sewa jangka panjang lahannya, kurang lebih 4.500 ha. Ini adalah sebuah treatment yang dibangun oleh pemerintah untuk bisa mendorong investasi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com