Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[WAWANCARA DIRUT GARUDA] Status Dana Talangan Masih "Insyaallah"....

Kompas.com - 16/07/2020, 14:17 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan. Pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat memilih tidak bepergian, termasuk menggunakan pesawat.

Hal ini jelas membuat operator kehilangan pendapatannya. Termasuk Garuda Indonesia. Lantas, apa saja ikhtiar yang dilakukan oleh maskapai ini agar bisa bertahan?

Kompas.com pekan lalu mewawancarai Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra untuk mengetahui strategi yang dilakukan agar maskapai ini tetap bisa beroperasi. Berikut petikannya:

Bagaimana kesan Anda memimpin Garuda saat maskapai ini menghadapi pandemi Covid-19? 

Terus terang saja, sejak saya menjabat sebagai Dirut Garuda, belum pernah sekalipun terbang akibat pandemi ini. Namun, saya setiap hari harus ke kantor melihat perkembangan yang ada.

Bagaimanapun, yang sedang kita hadapi ini bukanlah problem yang terjadi di satu industri, namun seluruh sektor. Bandingkan ketika harga batu bara anjlok, itu problem hanya dihadapi oleh industri tambang komoditas tersebut. Sementara sektor lain seperti pariwisata, otomotif, tidak ada masalah.

Baca juga: Sederet Upaya Mati-matian Selamatkan Garuda

Kondisi saat ini sangat berbeda, bahwa semua sektor terkena dampaknya. Apalagi industri transportasi ini adalah backbone dari insutri-industri lainnya terkait kegiatan mobilisasi penumpang dan barang. Ketika aktivitas mobilisasi menjadi “makruh” (lebih baik tidak dilakukan) untuk mencegah penyebaran Covid-19, ini pasti menjadi masalah.

Apalagi, pandemi ini clustering, dan penyebaran yang luas itu selalu identik dengan pesawat.

Bagaimana dampak Covid-19 terhadap bisnis Garuda Indonesia?

Bisnis maskapai ini modalnya gede. Capital extensive. Tapi keuntungannya kecil. Maskapai ini memang terlihat "seksi". Siapapun pengusaha yang masuk ke bisnis ini, pasti dibilang wow...

Meski terlihat keren, saat ini pendapatan kami turun hingga 90 persen. Pertanyaannya, apakah pada saat yang bersamaan kami bisa menurunkan cost sebesar itu? Tidak bisa.

Cost ini ada fix dan variable. Fix cost meliputi sewa pesawat, SDM, dan sebagainya. Untuk variable cost, itu terdiri dari kendaraan operasional, biaya kantor, dan sebagainya. Menurunkan variable cost itu gampang, tapi untuk yang fix cost ini yang susah.

Apalagi ketika kami dituntut untuk mengurangi biaya terkait SDM. Bagaimanapun, SDM ini diperlukan untuk future growth. Ini berkaitan dengan pesawat-pesawat yang sudah kami pesan beberapa tahun lalu. Kalau pesawat itu datang dan SDM tidak mencukupi, bagaimana bisnis ke depannya?

Lantas, apa yang dilakukan oleh manajemen Garuda untuk menekan fix cost?

Memangkas fix cost terkait SDM memang cukup sensitif untuk dibicarakan pada hari-hari ini. Jangan sampai manajemen bertindak "dzalim". Perusahaan berupaya untuk tetap memberikan hak-hak pekerja sampai kami benar-benar tidak mampu. Hari ini masih diupayakan jalan lain.

Kami upayakan jalan lainnya, yakni melakukan renegosiasi terkait pengiriman pesawat. Kami berupaya untuk menunda kedatangan pesawat yang telah kami pesan sebelumnya agar biaya tidak besar. 

Baca juga: Sewa Ratusan Pesawat, Garuda Harus Bayar Rp 1 Triliun Per Bulan

Selain itu, kami juga berbicara dengan lessor untuk negosiasi terkait harga dan status sewa pesawat. Kami mempersilakan jika lessor mau mengambil pesawat yang kami sewa. Namun lessor juga tak punya pilihan jika pesawat tersebut diambil kembali.

Hasilnya?

Mayoritas feedback dari lessor positif. Bagaimanapun, model bisnis leasing ini kan sederhana. Jika kita sewa 3 tahun dan di tengah jalan ingin diturunkan harganya, oke bisa, dengan syarat tenor menjadi lebih panjang misalnya menjadi 6 tahun ya. Kira-kira begitulah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com