"Kemudian, kita bisa tingkatkan pajak cukai untuk produk tembakau, plastik, dan produk berpemanis tinggi lainnya karena ini berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan," jelasnya.
Untuk diketahui, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun hanya sebesar 0 persen. Bahkan, perekonomian RI bisa terkontraksi lebih dalam hingga -2 persen bila terjadi gelombang kedua pandemi.
Perekonomian Indonesia bun diperkirakan kembali pulih di tahun depan. Perekonomian diprediksi mencapai 4,8 persen.
Sementara, di Perpres 72 Tahun 2020, pendapatan negara tahun ini ditargetkan Rp 1.699,1 triliun, belanja negara Rp 2.738,4 triliun. Sehingga defisit APBN 2020 sebesar Rp 1.039,2 triliun atau setara dengan 6,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk menutup defisit tersebut, pemerintah menetapkan pembiayaan utang mencapai Rp 1.645,3 triliun. Ada penambahan utang Rp 903,46 triliun dari awal APBN 2020 saat defisit ditargetkan 1,76 persen dari PDB.
Baca juga: Di DPR, Erick Thohir Tagih Utang Pemerintah Rp 113 Triliun ke 7 BUMN
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan