Adapun di dalam laporan Bank Dunia dijelaskan, lonjakan penduduk miskin tersebut terjadi lantaran pendapatan rumah tangga merosot sekitar 5 persen hingga 7 persen, yang sebagian besar disebabkan oleh pendapatan rumah tangga yang lebih rendah.
Selain itu, sekitar 2,6 juta hingga 3,6 juta orang akan kehilangan pekerjaan atau dirumahkan.
Sander pun mengatakan pemerintah harus mampu menargetkan setiap orang yang butuh didukung melalui program-program bantuan sosial.
Terutama, orang-orang yang kehilangan pendapatan akibat pandemi.
"Bantuan harus ditargetkan untuk lebih tepat sasaran sehingga dapat terus melanjutkan upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia meski adanya guncangan ekonomi saat ini. Tapu itu tentunya diterjemahkan pada upaya yang harus lebih digalakkan lagi," ujar dia.
Selain itu, untuk mendongkrak perekonomian Bank Dunia menilai Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law yang saat ini tengah dalam proses legislasi dapat menjadi salah satu pendongkrak perekonomian Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Menurut Sanders, regulasi merupakan salah satu kunci pemulihan ekonomi RI selain keterampilan dan infrastruktur. Bahkan menurut dia, omnibus law bisa jadi turbocharge atau kekuatan RI dalam proses pemulihan dari krisis yang disebabkan pandemi. "Ini menjadi bensin utama dalam pemulihan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.