Bantu Ekspor Perikanan, Pendapatan Bisnis Internasional BNI Naik 16,8 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan bisnis internasional yang meningkat sebesar 16,8 persen pada semester I 2020.

Pendapatan meningkat karena BNI membantu upaya pertumbuhan perdagangan internasional, terutama dalam mendorong ekspor.

BNI menggunakan global value chain melalui pemanfaatan jaringan korespondensi dan jaringan layanan kantor cabang luar negeri BNI yang tersebar di berbagai negara.

Baca juga: Fasilitasi Masuknya 400 Investor Jepang, BNI Himpun Rp 6,5 Triliun

"Salah satu yang sedang digarap BNI adalah global value chain ekspor produk perikanan. Selama Semester I 2020, volume transaksi komoditas ekspor perikanan mencapai Rp 2,6 triliun atau tumbuh 10,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Treasury dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan dalam siaran pers, Jumat (17/7/2020).

Putrama menuturkan, salah satu suksesnya ekspor perikanan tergambar dari salah satu nasabah BNI, yaitu PT Satya Trinadi Komira Perkasa.

Perusahaan ini mampu membukukan pertumbuhan volume transaksi selama Semester I 2020 sebesar 25,04 persen.

Eksportir ikan beku ini memasarkan produknya ke China dan Taiwan, yang selama pandemi memberlakukan kebijakan ketat, terutama dalam layanan transaksional, logistik, dan perbankan.

Baca juga: Buron 17 Tahun, BNI Apresiasi Penangkapan Maria Pauline Lumowa

"China dan Taiwan adalah dua negara yang berada dalam area bisnis Kantor BNI Cabang Hong Kong dan didukung Business Representative Officer yang ditempatkan di Taiwan," ungkap Putrama.

Sementara perusahaan asal Indonesia yang mengekspor ke Jepang, mendapatkan pelayanan maksimal dari Kantor BNI Cabang Tokyo.

Salah satunya adalah PT Perikanan Nusantara (Persero). BUMN ini memanfaatkan jaringan BNI di luar negeri untuk bertransaksi dengan para pembeli mereka.

"Demikian juga di belahan dunia yang lain. Kantor BNI Cabang New York juga memberikan fasilitas pembiayaan kepada Crystal Cove yang merupakan pembeli dari Kelola Group, yang merupakan debitur BNI di Surabaya," pungkas Putrama.