Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan Covid-19, Realisasi Lifting Migas Semester I-2020 Meleset dari Target APBN

Kompas.com - 17/07/2020, 17:26 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja lifting hulu migas semester I-2020 masih mendapatkan tantangan yang berat dengan turunnya harga minyak dunia dan wabah Covid-19. Hal tersebut terefleksikan dengan melesetnya realisasi lifting migas pada paruh pertama tahun ini.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas (SKK Migas) melaporkan, pada semester I-2020 realisasi lifting migas sebesar 1,71 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), atau setara 89,3 persen target APBN.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjabarkan, realisasi lifting minyak sebesar 713.300 barel minyak per hari (BOPD), atau 94,5 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar 755.000 BOPD. Sedangkan lifting (salur) gas sebesar 5.605 MMSCFD, atau 84 persen dari target APBN sebesar 6.670 MMSCFD.

Baca juga: SKK Migas Beri Kontraktor Penundaan Pembayaran Dana ASR

Dwi menjelaskan, melesetnya lifting migas diakibatkan harga jual yang relatif masih rendah. Dengan demikian, masih banyak produksi migas yang disimpan sebagai stok.

"Kalau ada perbedaan masih tersimpan di stok, dalam posisi harga minyak yang rendah, kita memang mengoptimakan stok dulu sampai harga minyak lebih baik," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/7/2020).

Sementara untuk produksi minyak telah berhasil melampaui target APBN. Tercatat, realisasi produksi minyak paruh pertama tahun ini sebesar produksi minyak sebesar 720.200 BOPD, atau setara dengan 101,8 persen target APBN.

"Di tengah pandemi yang kita hadapi ini dan harga minyak rendah, Alhamdulillah produksi masih bertahan cukup bagus. Artinya bisa kita minimize decline-nya," katanya.

Berbeda dengan minyak, Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) itu menyebutkan, realisasi produksi gas masih meleset dari target APBN.

Baca juga: SKK Migas Prediksi Penerimaan Negara dari Hulu Migas Anjlok

Tercatat, realisasi produksi gas sebesar 6.830 MMSCFD, atau setara 94,7 persen target APBN.

"Untuk gas, di samping harga, di samping Covid-19  tersebut kita juga mengalami tekanan di serapan, yang tidak sesuai dalam kontrak, karena lemahnya demand," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com