"Kami yakin produk mamin olahan Indonesia tetap sangat dibutuhkan pasar dunia. Kemendag akan terus mendorong pengembangan ekspor mamin untuk mengawal kinerja ekspor khususnya di tengah pandemi Covid-19," kata Kasan.
Adapun rangkaian penyelenggaraan business matching virtual Indonesia-Kanada dijadwalkan dalam empat gelombang. Pertama, pada bulan Juli 2020 dengan fokus pada produk makanan dan minuman olahan.
Kedua, pada bulan September 2020 dengan fokus pada produk alas kaki, fesyen, serta tekstil dan produk tekstil. Ketiga, di bulan Oktober 2020 untuk produk alat-alat kesehatan, obat-obatan termasuk herbal, serta produk kimia dan farmasi.
Baca juga: Jadilah Konsumen Pintar, Ini Cara Memanfaatkan Promo di E-commerce
Keempat, pada bulan November 2020 untuk produk mebel termasuk furnitur bongkar-pasang (knock-down furniture), dekorasi rumah, dan perabotan serta peralatan rumah tangga.
Indonesia sendiri menempati peringkat ke-31 sebagai negara pengimpor bagi Kanada. Lima produk ekspor utama Indonesia ke Kanada yaitu produk karet, alas kaki olahraga, kakao, ban, dan kertas.
Total perdagangan kedua negara periode Januari Mei 2020 mencapai 974,65 juta dollar AS. Nilai ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 1,26 miliar dollar AS. Sedangkan total perdagangan tahun 2019 sebesar 2,69 miliar dollar AS.
Baca juga: UKM di Jakarta Siap-siap, Akan Ada Penyaluran Pinjaman Fintech
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.