Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Genjot Ekspor Kopi hingga Keripik ke Kanada

Kompas.com - 17/07/2020, 20:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menggenjot peningkatan ekspor Indonesia. Salah satunya dengan menyasar peningkatan ekspor produk makanan dan minuman (mamin) ke Kanada.

Hal ini dilakukan dengan menggelar penjajakan kesepakatan dagang (business matching) antara pelaku usaha Indonesia dengan Kanada yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver.

Pertemuan secara virtual tersebut diikuti 36 eksportir mamin asal Indonesia dan 8 importir Kanada yang berlangsung pada Kamis (16/7/2020).

Baca juga: Pemerintah Salurkan Kredit Online Rp 4,2 Triliun untuk 1 Juta UMKM

“Kementerian Perdagangan akan terus menggencarkan strategi pengembangan ekspor di tengah pandemi Covid-19. Business matching virtual ini menjadi salah satu langkah yang tepat di tengah pembatasan pertemuan tatap muka,” jelas Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam keterangan resminya, Jumat (17/7/2020).

Adapun produk mamin yang ditawarkan antara lain kopi, teh, minuman jahe, bumbu masak, berbagai saus siap pakai, rempah-rempah, makanan laut, keripik, mi instan, sarang burung walet, dan produk berbahan baku gula (confectionery products).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan menambahkan, saat ini industri mamin olahan menghadapi tantangan ekspor yang cukup berat karena pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan sosial.

Menurutnya, kebijakan karantina yang diberlakukan banyak negara tujuan ekspor, termasuk negara-negara pemasok bahan baku di dunia, tidak menyurutkan upaya untuk menggenjot ekspor produk mamin olahan Indonesia.

Baca juga: Daftar 5 Merek Paling Mahal Asal Jepang

"Kami yakin produk mamin olahan Indonesia tetap sangat dibutuhkan pasar dunia. Kemendag akan terus mendorong pengembangan ekspor mamin untuk mengawal kinerja ekspor khususnya di tengah pandemi Covid-19," kata Kasan.

Adapun rangkaian penyelenggaraan business matching virtual Indonesia-Kanada dijadwalkan dalam empat gelombang. Pertama, pada bulan Juli 2020 dengan fokus pada produk makanan dan minuman olahan.

Kedua, pada bulan September 2020 dengan fokus pada produk alas kaki, fesyen, serta tekstil dan produk tekstil. Ketiga, di bulan Oktober 2020 untuk produk alat-alat kesehatan, obat-obatan termasuk herbal, serta produk kimia dan farmasi.

Baca juga: Jadilah Konsumen Pintar, Ini Cara Memanfaatkan Promo di E-commerce

Keempat, pada bulan November 2020 untuk produk mebel termasuk furnitur bongkar-pasang (knock-down furniture), dekorasi rumah, dan perabotan serta peralatan rumah tangga.

Indonesia sendiri menempati peringkat ke-31 sebagai negara pengimpor bagi Kanada. Lima produk ekspor utama Indonesia ke Kanada yaitu produk karet, alas kaki olahraga, kakao, ban, dan kertas.

Total perdagangan kedua negara periode Januari Mei 2020 mencapai 974,65 juta dollar AS. Nilai ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 1,26 miliar dollar AS.  Sedangkan total perdagangan tahun 2019 sebesar 2,69 miliar dollar AS.

Baca juga: UKM di Jakarta Siap-siap, Akan Ada Penyaluran Pinjaman Fintech

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com