Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian

Kompas.com - 17/07/2020, 21:15 WIB
Hamzah Arfah,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi


GRESIK, KOMPAS.com - PT Petrokimia Gresik melalui salah satu distributor produk komersialnya CV Ahimsa Bangkit Utama (ABU), untuk pertama kalinya mengekspor kapur pertanian (kaptan) Kebomas. Dalam agenda perdana ini, negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Brunei Darussalam.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, ekspor 9.000 kaptan Kebomas ini dilakukan untuk memenuhi program intensifikasi budidaya tanaman padi di Brunei Darussalam dengan potensi lahan seluas 200 hektare.

Pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah melanda seluruh dunia, membuat seluruh negara menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas. Mengingat negara pengekspor hasil pertanian, diprediksi akan membatasi pasokan tak seperti biasanya.

Baca juga: SKK Migas Kirimi Surat Cinta ke Anak Usaha Pertamina yang Tak Capai Target Lifting

"Program intensifikasi pertanian menjadi strategi paling memungkinkan yang saat ini ditempuh oleh sejumlah negara, untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah pandemi," kata Rahmad seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/7/2020).

Kaptan Kebomas dinilai cocok dengan tanah Brunei, lantaran negara di pantai utara Pulau Kalimantan tersebut sebagian wilayahnya memiliki tanah gambut. Kaptan Kebomas dikatakan oleh Rahmad, memang diperuntukkan guna menetralkan pH tanah gambut.

Tanah gambut memiliki sifat masam (pH rendah). Dengan tanah yang masam, akan menyebabkan berkurangnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah, sehingga akan membuat produktivitas pertanian akan menjadi terganggu.

Sebelum melakukan ekspor ke Brunei, Petrokimia Gresik sudah lebih dulu mencoba kaptan Kebomas pada lahan gambut, saat berpartisipasi dalam program pemerintah bertajuk Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang dilaksanakan di Kalimantan. Salah satunya di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.

"Pengaplikasian kaptan Kebomas dan pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik, mampu meningkatkan produktivitas di lahan-lahan gambut tersebut dibandingkan pola kebiasaan petani," ucap dia.

Baca juga: Investigasi Lonjakan Tagihan Listrik Rampung Akhir Juli

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com