JAKARTA, KOMPAS.com - Developer lokal mengembangkan aplikasi Indonesia Bisa, yang merupakan perpaduan media sosial yang diintegrasikan dengan perpesanan, conference, serta berbagi video.
Founder Indonesia Bisa, Wahyu Aji menuturkan, semua perangkat pendukung aplikasi tersebut dikembangkan sendiri oleh tim dari lokal, dan tidak menggunakan platform pendukung yang dikembangkan oleh asing.
"Yang menjadi perhatian kami selaku pengembang lokal adalah keamanan data. Sejumlah aplikasi besar yang ada di Indonesia, setelah dibuka dalamnya, ternyata banyak pendukung platformnya mengambil dari luar negeri. Platform yang ada hanya sebatas merakit. Ini menurut kami tidak aman," ujarnya kepada Kompas.com, pekan lalu.
Baca juga: Lewat Digitalisasi, Aplikasi Ini Bantu Masyarakat Sadar Pajak
Wahyu mengungkapkan, untuk mengembangkan aplikasi tersebut, dia menggandeng berbagai developer yang berasal dari sejumlah kampus. Sementara itu, untuk pendanaan sejauh ini masih mengandalkan dari dana sendiri.
Meski demikian, Wahyu belum berencana untuk menarik investor untuk mendanai berkembangnya aplikasi. Adapun prioritas dalam waktu dekat ini adalah membiasakan masyarakat menggunakan aplikasi yang dikembangkan ini.
"Salah satu rencana dalam waktu dekat ini adalah memperkenalkan aplikasi ini secara luas di masyarakat. Kami memastikan bahwa data users akan tetap aman karena server berada di dalam negeri," lanjut Wahyu.
Kompas.com berkesempatan menjajal aplikasi Indonesia Bisa ini dengan mengunduh di Google Play Store untuk video call maupun conference call. Selama mencoba, tidak ada hambatan yang berarti. Bahkan untuk conferencall, aplikasi ini terbukti cukup mulus.
Kelebihan lainnya, Indonesia Bisa tidak menerapkan batasan waktu bagi users yang ingin melakukan conference call.
Baca juga: New Normal, Aplikasi Reservasi Online Bisa Jadi Solusi untuk Pengusaha
Sementara itu founder lain dari Indonesia Bisa, Anwar Salahuddin berharap, aplikasi Indonesia Bisa dimanfaatkan secara luas dan users terbiasa dengan fitur-fitur yang diusung. Dengan demikian, hal ini akan membantu menjaga keamanan data masyarakat Indonesia.
"Ini karena kebiasaan. Perlahan-lahan akan kami coba biasakan users menggunakan aplikasi ini agar data dari users tidak ke mana-mana, terutama tidak lari ke luar negeri," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.