Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Gara-gara Covid-19, Ekonomi AS Susut 6,6 Persen

Kompas.com - 18/07/2020, 12:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi AS bakal menyusut sebesar 6,6 persen pada tahun 2020 akibat pandemi Covid- 19.

Perekonomian Paman Sam diperkirakan akan lebih buruk karena adanya gelombang kedua (second wave) pandemi Covid-19 dan peningkatan angka kemiskinan sistemik.

Risiko lainnya meliputi peningkatan besar tingkat utang pemerintah maupun perusahaan, serta rendahnya prospek inflasi dalam jangka panjang, bahkan bisa saja deflasi.

"Ada ketidakpastian luar biasa seputar propagasi ekonomi akibat goncangan Covid-19. Mungkin akan memakan waktu lama untuk memperbaiki ekonomi dan mengembalikan aktivitas ke tingkat pra-pandemi," tulis IMF dalam laporannya dikutip Reuters, Sabtu (18/7/2020).

Baca juga: Menko Airlangga: Tak Terapkan Lockdown, Ekonomi RI Lebih Baik dari Negara Lain

Pemerintahan Donald Trump pun mencoba memutar otak untuk bertindak cepat dan tegas agar mampu melindungi kehidupan bisnis. Namun, diperlukan langkah kebijakan lebih lanjut untuk meningkatkan permintaan dan dukungan kepada bisnis yang paling rentan.

Informasi saja, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 3,5 juta orang di AS dan menewaskan hampir 140.000 jiwa. Negeri Paman Sam itu telah memecahkan rekor harian pada Kamis pekan ini, yang melaporkan 77.000 kasus baru.

Dalam laporannya IMF mengingatkan, ada peringatan darurat bahwa krisis menghantam orang miskin dan ras minoritas yang paling sulit. Hantaman akan mengarah pada peningkatan kemiskinan sistemik.

Hal Itu akan meningkatkan risiko bagi ekonomi secara keseluruhan dan dapat berkontribusi pada kerusuhan sosial.

Baca juga: Pemerintah China Sebut Ekonomi Kuartal II Tumbuh 3,2 Persen

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com