Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Usaha "Beresin" Kamar Kos, 2 Alumni UGM Ini Raup Omzet Rp 24 Juta

Kompas.com - 19/07/2020, 09:01 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ide memulai usaha atau bisnis bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Bisa ide sendiri, keluarga bahkan datang dari teman-teman dekat. Kuncinya adalah soal kejelian membaca peluang.

Hal itu juga yang membuat dua alumni Universitas Gajah Mada (UGM), Anggita Syifa dan Novia Rahma membuka usaha rintisan bernama Beresin Kosmu. Ya, usaha mereka adalah membereskan kamar kos.

Anggita adalah alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM, sementara Novia Rahma adalah alumni jurusan Akutansi UGM.

Baca juga: Pendiri Perusahaan Game Ini Jadi Miliarder Baru Singapura, Kok Bisa?

Kepada Kompas.com, Anggita menceritakan ide awal membuka usahanya datang berkat permintaan teman-temannya. Saat itu, ia diminta membereskan kamar kos temannya yang ditinggalkan setelah masa perkuliahan selesai.

"Jadi teman aku dulu yang asalnya dari Riau merantau ke Yogya untuk kuliah. Dia buat instastory di IG kalau dia butuh orang yang mau dibayar untuk membersihkan kamar kosnya dan mengirim barang-barangnya. Nah aku mau kan secara dibayar dan dia juga teman dekat aku," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).

Saat itu, Anggita dan Novia mulai membaca peluang. Apalagi, banyak para perantau yang datang ke Yogyakarta untuk kuliah dan otomatis indekos.

Baca juga: Penasaran Berapa Besaran Tunjangan Profesi Guru PNS dan Non-PNS?

Awalnya, Anggita dan Novia hanya membuka jasa membereskan kamar kos untuk temen-teman dekat. Namun tak disangka, permintaan melonjak dari hari ke hari. Akhirnya keduanya memutuskan untuk membuka usaha dengan nama Beresin Kosmu.

"Mempromosikan usaha ini dulunya masih dari mulut ke mulut saja awalnya, dari satu teman yang sudah merasakan layanan jasa ini terus direkomendasikan ke teman lainnya. Lama-kelamaan saya dan teman saya Novia melihat, sepertinya bisnis usaha ini banyak dibutuhkan makanya resmi kami buka jasa ini di bulan Juni (2020)," kata dia.

Bahkan, lanjut dia, usaha membersihkan dan mengirim barang-barang kos-kosan sudah memiliki cabang. Selain di Yogya, saat ini cabangnya sudah dibuka di Solo dan Semarang.

Baca juga: Sri Mulyani Jawab Kritik: Semua Negara Islam Berutang

Omzet

Omzet yang dihasilkan dari usaha ini pun tidak sedikit. Mereka berhasil mendapatkan omzet, sekitar Rp 24 juta setelah satu bulan beroperasi.

Sementara itu harga layanannya bervariatif, tergantung layanan yang dipilih dan besaran barang. Untuk layanan membersihkan kos harganya sekitar Rp 130.000 mulai dari menyapu, mengepel hingga memanaskan mesin motor.

"Nah kalau mau mengirim, biayanya juga tergantung pada ekspedisi pengiriman yang dipakai. Tapi kalau misalnya barangnya sudah di packing sama mereka, bayarnya Rp 50.000 saja untuk biaya antar jemput dari kosan ke tempat pengiriman dan itu di luar biaya ekspedisinya," katanya menjelaskan.

Baca juga: Perusahaannya Dapat Jatah Ekspor Benih Lobster, Hashim Djojohadikusumo Buka Suara

Meski begitu, Beresin Kosmu hanya melakukan 3 kali layanan dalam sehari. Hingga saat ini total ada lebih dari 70 pelanggan yang memanfaatkan layanan dalam satu bulan.

"Alhamdullilah banyak yang percaya. Kami senang banget banyak pelanggan. Seharinya memang kita batasi layanannya karena jumlah karyawannya kita sedikit, enggak sampai 10 orang," katanya.

Sementara itu untuk menggaet lebih banyak konsumen dan memberikan kepercayaan kepada para pelanggannya, Anggita dan Novia memanfaatkan berbagai testimoni-testimoni yang dikumpulkan dari para pelanggan-pelanggannya.

Baca juga: Rambah Bisnis Online? Jangan Lupa Anggarkan Biaya untuk Ini

Dari testimoni itu, ia mengaku banyak pelanggan yang menjadi percaya dan mau menggunakan layanan jasa Beresin Kosmu.

Anggita berencana melabarkan sayap Beresin Kosmu usaha dengan membuka lebih banyak layanan jasa, seperti layanan untuk membantu pindahan rumah, pindahan kosan hingga pindahan kantor.

"Pengen merambah ke layanan yang lebih luas lagi dan kalau bisa kita nanti punya applikasinya, semoga aja bisa dan kami akan terus bekerja keras," pungkasnya.

Baca juga: Pertamina Mulai Uji Peforma Green Energy D-100, Ini Hasilnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com