Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Martabak dan Ikan Pindang Dapat Kucuran KUR PEN

Kompas.com - 19/07/2020, 10:02 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memukul banyak para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air. Untuk itu, pemerintah memberikan insentif untuk menopang agar pelaku UMKM bisa bertahan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Program ini sudah gencar dilakukan oleh Pemerintah sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, program PEN sudah dimanfaatkan oleh berbagai pelaku usaha, khususnya bagi pelaku koperasi dan UMKM.

Sukma Nuralim, pedagang martabak di Bintaro, Jakarta Selatan mengaku usahanya kembali bergeliat semenjak mendapatkan bantuan dari Bank BNI berupa KUR sebesar Rp 25 juta.

Baca juga: Dari Usaha Beresin Kamar Kos, 2 Alumni UGM Ini Raup Omzet Rp 24 Juta

"Sebelum pandemi, omzet usaha saya perhari tak kurang dari Rp 2 juta. Setelah pandemi tak bisa lebih dari Rp 1 juta," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Kompas.com, Jakarta, Minggu (19/7/2020).

Sukma mengatakan, lewat program PEN, Bank BNI menawarkan restrukturisasi kredit sebelumnya dan tambahan permodalan (KUR Mikro) sebesar Rp 25 juta tanpa jaminan.

Modal itupun sangat bermanfaat bagi usahanya sehingga mampu menopang usaha jualan martabaknya di tengah pendemi.

Baca juga: Kata Hashim, 2 Bulan Jadi Menhan, Kakaknya Bisa Menghemat APBN Rp 50 Triliun

"Dengan pembinaan dan pendampingan dari Bank BNI, usaha martabak saya mulai merambah ke pemasaran online melalui GoFood dan GrabFood," ungkap Sukma.

Selain Sukma, Tony Hidayat juga merasakan manfaat sentuhan program PEN bagi kelangsungan usahanya. Produsen dan pedagang ikan pindang (masak) di Pasar Parung, Kabupaten Bogor itu mengaku omzet usahanya anjlok hingga 50 persen akibat pandemi Covid-19.

"Biasanya, dari dua lapak milik saya, bisa menjual ikan pindang sebesar Rp 12 juta perhari. Namun, saat pandemi menurun menjadi tak lebih dari Rp 8 juta," katanya.

Baca juga: Pendiri Perusahaan Game Ini Jadi Miliarder Baru Singapura, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com