Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kelola Gaji untuk Persiapan Beli Rumah

Kompas.com - 20/07/2020, 16:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Memiliki rumah sendiri kerap menjadi impian banyak orang, barangkali Anda salah satunya. Namun tidak semua orang bisa dengan cepat membeli rumah karena harganya tidak murah.

Butuh dana besar untuk membeli rumah, apalagi jika rumah yang Anda inginkan berukuran besar, dan berada di kota besar. Oleh karena harga rumah itu mahal, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu membelinya melalui kredit kepemilikan rumah (KPR).

Bagi Anda yang memiliki keinginan sudah begitu kuat untuk punya rumah sendiri, KPR bisa menjadi solusi yang tepat. Lalu, apa saja hal yang perlu dipersiapkan agar proses membeli rumah lancar?

Tak perlu bingung harus mulai dari mana. Begini cara mengelola keuangan untuk persiapan membeli rumah melalui KPR, seperti dikutip dari cermati.com.

1. Lakukan Evaluasi Finansial Sebelum Ajukan KPR

Sebelum Anda membeli rumah, Anda perlu melihat secara detail kondisi keuangan dan kemampuan keuangan Anda. Tujuannya, agar nantinya Anda tidak merasa stres mengatur uang ketika sudah membeli rumah.

Cara mudah untuk melihat apakah keuangan Anda sehat atau tidak adalah dengan melakukan evaluasi. Mulailah mencatat semua pemasukan dan pengeluaran bulanan Anda. Lalu, bagi menjadi beberapa kategori seperti biaya kebutuhan pokok, biaya-biaya wajib (asuransi, uang sekolah anak, dll), biaya gaya hidup, dll.

Kemudian catat juga semua jumlah utang dan waktu jatuh temponya. Rincikan semua mulai dari utang kartu kredit, paylater, hingga cicilan mobil/motor. Pastikan rasio utang Anda tidak lebih dari 30 persen dari pendapatan. Artinya, jika gaji Anda sebesar Rp10 juta, maka batas maksimal utang keseluruhan yang sehat adalah Rp 3 juta (30 persen).

Dari hasil dari evaluasi finansial tadi, apabila ternyata kondisi keuangan Anda belum sehat, maka sebaiknya tunda sebentar untuk beli rumah. Utamakan memperbaiki keuangan dulu, misalnya melunasi utang yang bisa segera dilunasi, menekan biaya pengeluaran dan menambah sumber penghasilan.

2. Beli Rumah sesuai Kemampuan

Hindari membeli rumah besar yang jauh dari kemampuan finansial Anda. Meskipun Anda sangat menginginkan tinggal di rumah berukuran besar dengan lokasi strategis, tetaplah realistis. Ingat ya, hindari membeli rumah dengan tujuan pamer atau gengsi semata karena hal tersebut bisa menimbulkan masalah finansial di masa depan.

Sebaiknya cari dan belilah rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda agar gsuran bulanan KPR tidak memberatkan. Tujuannya, Anda bisa tenang, bahagia di rumah sendiri dan lancar membayar cicilan KPR-nya hingga lunas nanti.

Lalu, untuk melihat kemampuan angsuran bulanan yang pas, gunakan kalkulator KPR. Temukan kalkulator KPR di website bank yang menawarkan produk KPR atau di website jual-beli rumah. Anda bisa cek besaran cicilan yang sesuai bujet berdasarkan harga rumah, penghasilan dan periode cicilan.

Baca Juga: Serba-Serbi KPR yang Perlu Diketahui

3. Siapkan Uang Muka/DP Rumah

Sejak akhir tahun 2019, Bank Indonesia melonggarkan aturan DP pembelian rumah melalui KPR. Kini setiap bank memiliki ketentuan DP KPR yang berbeda-beda, ada pilihan DP 0 persen, 5 persen, 10 persen atau lebih.

Apabila Anda ingin angsuran KPR yang kecil/ringan setiap bulannya, sebaiknya Anda harus siap membayar uang muka dalam jumlah besar. Tidak perlu khawatir dengan besaran uang muka rumah ini, Anda bisa mulai menyiapkannya dengan berbagai cara.

Pertama-tama, ketahui dulu besaran uang muka yang dibutuhkan. Misalnya, harga rumah idaman Anda adalah Rp500 juta, maka uang muka yang perlu disiapkan sebesar Rp75 juta (15 persen).

Dari sini, mulai siapkan pos tabungan dan investasi khusus tujuan uang muka DP rumah. Rutin sisihkan sebesar 10 persen-20 persen dari gaji Anda untuk tabungan DP rumah ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com