Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Platform HR-Tech GrabJobs Tidak Merugi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 20/07/2020, 16:34 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Krisis ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19 memukul banyak sektor industri. Agar dapat selamat dari jurang kerugian, perusahaan perlu menerapkan berbagai strategi bisnis.

Hal itulah yang menjadi perhatian utama GrabJobs, platform Human Resources Technology (HR-Tech) asal Singapura.

Sebagai perusahaan yang berfokus pada pekerja garis depan (frontline workers), GrabJobs lebih banyak bekerja dengan industri food and beverage (F&B), ritel, dan perhotelan (hospitality).

Seperti diketahui, industri-industri tersebut terkena dampak Covid-19 paling parah. GrabJobs pun mendapat pukulan besar karenanya, tetapi mampu meminimalisasi kerusakan dan bangkit dengan beradaptasi cepat terhadap tantangan-tantangan baru.

Co-founder and CEO GrabJobs Emmanuel Crouy mengatakan, ketika Singapura mulai menerapkan self-distancing pada Februari 2020, pihaknya sadar bahwa krisis menghadang di depan dan secepatnya harus membuat perubahan besar.

Baca juga: Permudah Proses Perekrutan Staf di Industri UKM, Moka Gandeng GrabJobs

“Kami pun melakukan pengorbanan besar secara drastis dengan memotong biaya hingga 75 persen. Langkah-langkahnya dimulai dari pemutuasn hubungan kerja (PHK), pemotongan gaji, hingga pemotongan operasional bisnis,” ujar Emmanuel kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (20/7/2020).

Dengan pengurangan anggaran yang telah dilakukan, lanjut Emmanuel, pihaknya harus 200 persen lebih kreatif dalam meraih akuisisi pengguna dan klien (user and client acquisition).

GrabJobs mengklaim telah menggunakan periode aktivitas rendah selama circuit breaker untuk bereksperimen dengan strategi growth hacks.

“Akibat kondisi pasar saat ini dan peningkatan yang kami lakukan pada model akuisisi, kami telah menambahkan 50.000 pengguna baru secara organik setiap bulan. Sementara itu, kami tidak mengeluarkan biaya sepeser pun dalam penerapan strategi marketing,” ungkap pria asal Perancis ini.

Tingkat aktivitas tertinggi, tambahnya, berasal dari Indonesia dengan jumlah lamaran kerja yang tumbuh 20 kali dalam dua bulan terakhir.

"Meskipun pemulihan ekonomi di Indonesia tampaknya akan berbentuk L-shaped (pemulihan yang sedikit melambat), tapi saya yakin permintaan akan pekerjaan tetap naik karena banyak orang ingin mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai tambahan untuk menutupi pemotongan gaji akibat pandemi," ujar Emmanuel.

Fitur-fitur aplikasi GrabJob.DOK. GRABJOBS Fitur-fitur aplikasi GrabJob.

Solusi hemat biaya

Sebagai informasi, Singapura saat ini tengah mengalami resesi ekonomi. Pemulihan atas hal itu diperkirakan lambat. Selama masa krisis ekonomi seperti inilah bisnis harus melakukan penghematan.

Head of Business Development GrabJobs Valentin Berard mengatakan, ini adalah saat yang tepat untuk menjual dan menawarkan solusi hemat biaya kepada perusahaan-perusahaan (cost-saving solutions).

Dalam hal tersebut, GrabJobs telah membantu perusahaan menghemat biaya, waktu, dan sumber daya dengan mengurangi 90 persen proses rekrutmen. Di sisi yang sama, pengeluaran biaya mereka sebanding dengan solusi rekrutmen premium yang GrabJobs berikan.

“Dalam sebulan terakhir kami melihat rekor jumlah klien yang berlangganan terus bertambah, ini lebih tinggi daripada saat situasi pra-pandemi. Tentu ini merupakan tanda positif bahwa ekonomi di kawasan ini meningkat meskipun ada kekhawatiran gelombang kedua akan segera terjadi,” kata Valentin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com