Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diproyeksikan Semakin Melemah Bulan Depan?

Kompas.com - 20/07/2020, 16:36 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot kembali melemah.

Mengutip data Bloomberg Senin (20/7/2020) rupiah ditutup pada level Rp 14.785 per dollar AS atau melemah 82 poin sebesar 0,56 persen dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.703 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah sore ini terdorong oleh kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia yang juga mengalami peningkatan.

Kenaikan jumlah kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pasar, yang menimbulkan persepsi seolah-olah Indonesia akan mengalami resesi.

Baca juga: Simak Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia Terkini

"Bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menjadi beban tersendiri bagi pemerintah sehingga ada ketakutan perekonomian yang sedang tumbuh akan kembali stagnan. Apalagi pertumbuhan ekonomi kuartal II sebentar lagi akan dirilis dan kemungkinan terjadi kontraksi," kata Ibrahim.

Di sisi lain, resesi yang terjadi di negara Singapura turut membebani Indonesia. Apalagi sebagai negara tetangga, Singapura memiliki investasi yang tidak sedikit di Indonesia.

"Resesi di Singapura terus membayangi pemerintah (Indonesia), bahkan menteri keuangan sangat khawatir (resesi Singapura) akan berimbas ke perekonomian Indonesia. Ini karena Singapura salah satu pemasok dana atau investor terbesar menurut data dari BKPM," jelas dia.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memperpanjang masa transisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) jika hingga Agustus 2020 junlah kasus terus bertambah.

"Ini akan menambah suramnya perekonomian dalam negeri, jadi sangat wajar kalau mata uang garuda melemah dalam bulan ini ke level Rp 15.000 bahkan di bulan Agustus (mungkin) akan menuju jalan terjal yaitu Rp 16.000," ujar dia.

Walau demikian, Bank Indonesia sudah berupaya melakukan stabilisasi rupiah, mulai dari menurunkan suku bunga, menggelontorkan stimulus, bahkan melakukan intervensi di pasar valas.

Namun apa yang di lakukan Bank Indonesia belum membuahkan hasil, karena sentimen negatif yang mendominasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com