Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Peran "Contact Center" dalam Pengelolaan "Online Reputation" di Era Pandemi

Kompas.com - 20/07/2020, 16:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELUM lama ini penulis diminta menjadi salah satu narasumber dari sebuah kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Forum Contact Center Ikatan Jasa Keuangan.

Ada sejumlah catatan yang mendasar dalam perkembangan pengelolaan online reputation management dari contact center di masa kini secara umumn dan saat pagebluk Covid-19 pada khususnya. Mitigasi, adaptasi, inovasi dan kolaborasi menjadi kata kunci (keywords) mutlak dilakukan.

Dalam perkembangan sebuah produk sejatinya terus mengalami proses diversifikasi dan segmentasi, baik yang dilakukan secara sadar maupun tuntutan perubahan yang terjadi di internal maupun eksternal perusahaan.

Baca juga: Social Media Crisis dan Menjaga Reputasi Perusahaan

Pada awalnya sebuah produk sebagai business as usual dipasarkan ke ruang publik untuk menjawab kesenjangan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply), namun pada akhirnya berkorelasi kepada reputasi dan citra perusahaan.

Terlebih di masa pagebluk Covid-19 seperti saat ini ada perubahan yang sangat drastis dari kedua arus besar tersebut.

Orang membatasi diri untuk berinteraksi dengan orang lain (social distancing), hingga pada akhirnya semua pusat aktivitas terkonsentrasi pada ruang yang jauh lebih terbatas seperti rumah dan lingkungan sekitar.

Menurut lembaga riset dalam bidang mobile marketing yaitu SurveySENSUM pada bulan Mei, menegaskan bahwa semua bidang mengalami tekanan. Tidak terkecuali industri keuangan sebesar 52 persen. Adapun yang terberat hantaman terjadi pada industri retail 95 persen dan travel tourism 88 persen.

Namun demikian akibat pagebluk Covid-19 ini juga perkembangan perniagaan berbasis online (e-commerce) mengalami perkembangan yang sangat pesat, karena pada akhirnya setiap kita dipaksa untuk menggunakannya lebih dini saat ini.

Baca juga: Masa Pandemi, Sepeda hingga Jahe Jadi Produk yang Banyak Dibeli Lewat E-commerce

 

Dari situasi yang tidak biasa atau krisis seringkali muncul kesenjangan informasi (gap of information) dan kondisi yang tidak ideal (new normal) yang secara simultan membuat perusahaan harus melakukan usaha-usaha yang terukur dan terencana.

Di dalam industri perbankan dan jasa keuangan perubahan mendasar di antaranya harus menerapkan melaksanakan social distancing di semua gerai operasional lebih awal karena termasuk 10 sektor yang dikecualikan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Di sisi lain menurut lembaga survei Inmarket, investasi di bidang financial technology (fin-tech-online) perbankan mengalami lompatan sebesar 98 persen sepanjang masa pagebluk. Karena harus mengembangkan user experience (UX) dan dukungan contact center. Terakhir, proteksi berlapis dalam enkrispsi dan keamanan.

Limited channel to omni channel

Perubahan yang terjadi dewasa ini dalam pengembangan produk didorong oleh kemajuan teknologi yang semakin pesat dan perilaku konsumen yang berubah.

Hingga pada akhirnya memengaruhi bagaimana publik mendapatkan informasi (media habit) dan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian (consumer behavior).

Di antaranya mengubah langgam mereka dalam membangun komunikasi dengan pelanggannya baik secara langsung maupun via virtual (online). Mendengar keluhan mereka, menawarkan solusi hingga menjual produk perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Whats New
Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Whats New
Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Whats New
The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com