Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kemiskinan Meningkat, Sri Mulyani: Kita Harus Antisipasi

Kompas.com - 20/07/2020, 18:16 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, lonjakan jumlah penduduk miskin yang terjadi Maret 2020 harus diantisipasi dengan respon kebijakan.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi peningkatan penduduk miskin dari 25,1 juta menjadi 26,4 juta pada periode Maret 2020.

Secara persentase, jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 tercatat sebesar 9,78 persen meningkat 0,56 poin persentase terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 poin persentase terhadap Maret 2019.

Baca juga: Indonesia Terancam Resesi, PHK dan Kemiskinan Bakal Meningkat

"Kalau dilihat tingkat kemiskinan mengalami peningkatan, harus diantisipasi respon policynya. Jumlah penduduk miskin dari 25,1 juta menjadi 26,4 juta. Secara persentasi 9,78 persen," jelas Sri Mulyani dalam video conference, Senin (20/7/2020),

Bendahara Negara itu pun menjelaskan, meski peningkatan jumlah penduduk miskin terjadi baik di kota maupun desa, namun kenaikan di kota lebih tajam dari di desa.

Secara rinci, jumlah penduduk miskin di desa meningkat jadi 12,82 persen dari 12,6 persen pada September 2019. Sementara di kota naik dari 6,56 persen menjadi 7,38 persen dari total populasi.

Adapun untuk gini ratio, pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,381, meningkat 0,001 poin jika dibandingkan dengan gini ratio pada September 2019 yang sebesar 0,380.

 

Baca juga: Perbarui Data Kemiskinan, Mensos Usul Tambah Anggaran Jadi Rp 1,3 Triliun

Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana gini ratio Maret 2019 0,382, maka menurun 0,001 poin.

"Dari gini ratio yang sudah menurun dan membaik ada kenaikan dikit, namun belum signifikan. Kita harus hati-hati, desain ekonomi harus kita jaga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com