Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Segera Bangun 34 RDF

Kompas.com - 21/07/2020, 18:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana melakukan pembangunan fasilitas pengolahan sampah dengan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) secara masif. Rencana tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mengatasi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, berdasarkan hasil studi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdapat 34 titik yang dapat dibangun dibangun fasilitas RDF dalam waktu dekat.

"Seperti yang Bu Vivien (Dirjen PSLB3 KLHK) sampaikan, ada kira-kira 34 titik yang segera bisa kita jalankan," ujarnya saat meresmikan RDF Cilacap, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Resmikan RDF, Luhut: Presiden Sudah Kritik Kami Para Pembantunya...

Pembangunan satu fasilitas RDF saat ini disebut memakan total investasi sebesar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar.

Luhut berharap, dengan adanya rencana pengembangan fasilitas pengolah sampah menjadi briket tersebut secara masif dapat mengurangi biaya kebutuhan investasi.

"Kalau kita bisa bikin banyak buatan dalam negeri, kita berharap cost-nya itu turun," kata dia.

Sementara itu, Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, dengan potensi kemampuan serap pabrik semen dan pembangkit listrik tenaga uap, maka diperkirakan sampah yang dapat diolah menjadi sumber energi setiap harinya mencapai 28.000 ton.

Baca juga: Ekonom Core Nilai Realisasi Belanja Bansos Lambat

"Potensinya adalah industri semen seluruh Indonesia berarti 16.000 ton per hari sampah di Indonesia bisa diolah. Kalau dengan PLTU bisa mencapai 28.000 ton per hari," ujarnya.

Selain mengurangi penumpukan sampah di TPA, fasilitas RDF juga mampu menjadi salah satu alternatif sumber energi terbarukan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, produksi briket dari RDF Cilacap saja akan mampu memasok 3 persen kebutuhan PLTU di wilayah tersebut.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Gaji Ke-13 PNS Cair pada Agustus 2020

Selain itu, penggunaan briket sebagai pengganti batu bara dapat menghemat biaya bahan bakar PLTU.

Pasalnya, briket diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 300.000 per ton atau setara 20 dollar AS per ton. Sementara batu bara masih dijual pada kisaran 40-50 dollar AS per ton.

"Kalorinya kira-kira sama 3.000 kalori," ucap Arifin.

Baca juga: Beli Hewan Kurban Bisa Pakai OVO, Ini Harganya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com