JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Aryo Hanggono mengaku masih ada pelaku penyelundupan benih lobster meski izin eskpor telah disahkan.
Teranyar, sebanyak 31.065 ekor benih lobster alias benur coba diselundupkan. Namun penyelundupan benur ini berhasil digagalkan oleh AVSEC Bandara Juanda Surabaya.
"Terkait dengan pelepasliaran BBL (benih bening lobster) yang berusaha diselundupkan dan digagalkan oleh Petugas AVSEC Bandara Juanda, masih ada upaya penyelundupan," kata Aryo kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2020).
Baca juga: Ekonom Core Nilai Realisasi Belanja Bansos Lambat
Namun menurut Aryo, pasca diterbitkannya Peraturan Menteri (Permen) KP Nomor 12 Tahun 2020 yang mengakomodir ekspor benur, kegiatan penyelundupan benur semakin berkurang.
"Hal ini antara lain karena nelayan kecil yg sudah ditetapkan sebagai penangkap benih lobster sudah bebas menangkap benih, di sisi lain eksportir juga sudah ditetapkan," ucapnya.
Adapun saat ini, pihaknya fokus melakukan pendataan dan penetapan nelayan penangkap benur agar tidak ada lagi pihak yang sembunyi-sembunyi melakukan kegiatan ilegal.
Baca juga: Tipping Fee Sampah Disorot KPK, Luhut Bilang Itu Ongkos Kebersihan
"Kami bersama pihak terkait memastikan agar mulai kegiatan penangkapan, budidaya, hingga ekspor berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," pungkas Aryo.
Sebelumnya, Avsec Bandara Juanda Surabaya berhasil menggagalkan 31.065 ekor benih lobster hasil selundupan. Benih lobster itu akhirnya dilepasliarkan di perairan Gili Ketapang, Probolinggo, Jawa Timur oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar (BPSPL).
Pelepasliaran lobster di perairan Jawa Timur ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, KKP telah melakukan pelepasliaran benih lobster hasil penyelundupan yang digagalkan oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi sebanyak 32.400 ekor di Perairan Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Beli Hewan Kurban Bisa Pakai OVO, Ini Harganya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.