Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dua Jenis Thermo Gun Pengukur Suhu, Apa Saja?

Kompas.com - 21/07/2020, 19:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Protokol kesehatan Covid-19 mengharuskan setiap orang diukur suhu tubuhnya saat berkunjung ke tempat umum, seperti mal, kantor, atau tempat ibadah. Salah satu yang paling sering digunakan adalah thermometer gun atau yang sering disebut thermo gun.

Thermogun adalah alat ukur suhu atau termometer dengan metode non kontak. Artinya, pengukuran suhu dilakukan tanpa menyentuh objek yang diukur.

Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia Badan Standardisasi Nasional (BSN), Ghufron Zaid menjelaskan, sebenarnya ada dua jenis thermo gun yang beredar di masyarakat, yaitu thermo gun klinik untuk mengukur suhu tubuh manusia dan thermo gun industri.

Baca juga: Ekonom Core Nilai Realisasi Belanja Bansos Lambat

“Pada dasarnya, kedua termometer non kontak ini memiliki prinsip yang sama, yaitu menangkap panas yang dipancarkan oleh obyek ukur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020).

Ia menjelaskan, secara alami dan sesuai dengan hukum fisika, setiap benda akan memancarkan panas, termasuk tubuh manusia. Panas inilah yang kemudian ditangkap oleh sensor yang ada di dalam thermogun tersebut.

Tidak heran, thermo gun juga dikenal dengan nama infrared thermometer, karena panas yang dideteksi oleh sensor tersebut berada pada panjang gelombang cahaya infra merah (infrared).

Baca juga: Pemerintah Pastikan Gaji Ke-13 PNS Cair pada Agustus 2020

Meski demikian, thermo gun klinik dan thermo gun industri tetap memiliki perbedaan. Itu terletak dari rentang ukur dan jarak ukurnya. Thermo gun klinik mempunyai rentang ukur 32 - 42 derajat celsius, dengan akurasi sampai dengan 0,2 derajat celsius.

Sedangkan thermo gun industri mempunyai rentang ukur yang lebih besar, yakni sampai dengan 500 derajat celsius atau lebih, dengan akurasi sampai dengan 1,5 derajat celsius.

Maka agar deteksi suhu bisa akurat, jarak ukur thermo gun klinik tidak bisa terlalu jauh. Pada umumnya, produsen thermo gun sudah memberikan informasi tersebut di dalam petunjuk pemakaian, yakni berkisar antara 1-10 sentimeter.

Baca juga: Dilema Rencana Pembelian Pesawat Bekas Austria

"Berbeda dengan thermo gun klinik, thermo gun industri dapat digunakan untuk mengukur suhu dari jarak jauh," kata Ghufron.

Ia menjelaskan, thermo gun industri dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang sulit dijangkau tangan manusia. Misal, karena letaknya yang tinggi, seperti di trafo listrik atau benda yang berbahaya untuk didekati karena suhunya sangat tinggi, seperti pada proses peleburan logam.

Sehingga untuk membantu mengarahkan thermo gun industri tepat ke titik pengukuran dengan lebih baik, maka pabrikan melengkapinya dengan laser.

Baca juga: Pemerintah Tiadakan Pembayaran Gaji Ke-13 Kepada Eselon I dan II

“Jadi laser di sini hanya dipakai untuk membantu mengarahkan atau alignment saja, bukan untuk mengukur suhu benda yang diukur,” terangnya.

Tentu, sebagai alat ukur, thermo gun harus dipastikan kebenaran hasil pengukurannya. Sebab hasil pengukuran tersebut akan digunakan oleh tenaga medis untuk mendiagnosa pasien. Kesalahan diagnosa dapat berakibat kesalahan treatment.

Meski demikian, Ghufron menekankan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermo gun sebagai salah satu rangkaian protokol kesehatan. Ia mengingatkan, agar masyarakat menggunakan thermo gun jenis klinik untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih baik daripada thermogun industri.

“Penggunaan thermo gun klinik secara benar tidak membahayakan pasien maupun petugas medis,” pungkas Ghufron.

Baca juga: 5 Negara Asia Tempati Posisi PDB Teratas di 2024, Indonesia Peringkat Berapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com