Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Digital Tingkatkan Risiko Kebocoran Data Pribadi

Kompas.com - 22/07/2020, 07:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era digitalisasi membuat semakin mudahnya informasi tersebar, sekalipun itu merupakan data pribadi. Padahal data pribadi yang bocor, seperti nama, alamat, hingga KTP, sangat berbahaya bila disalahgunakan oleh pihak lain.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, sebanyak 175,4 juta jiwa atau sekitar 64 persen penduduk Indonesia telah menggunakan layanan internet. Maka, ekonomi digital dalam negeri pun kian tumbuh pesat.

Sayangnya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, risiko pencurian data pribadi juga semakin besar.

Baca juga: [POPULER MONEY] Harga Jet Tempur Eurofighter Typhoon | Calon Vaksin Corona dari China

"Dengan terbuka peluang yang sangat besar (di ekonomi digital), maka terbuka lebar ancaman data pribadi pengguna ekonomi digital di Indonesia," ujar Kasubdit Penanggulangan dan Pemulihan, Infrastruktur Informasi E-Bussines BSSN Lukman Nul Hakim dalam webinar Alinea Forum mengenai data pribadi, Selasa (21/7/2020).

Menurut Lukman, BSSN dalam upaya melaksanakan keamanan siber di Indonesia, khususnya perlindungan data pribadi, tak bisa bekerja sendirian. Butuh kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya di tingkat nasional, regional, dan global.

"Mengenai data pribadi yang tersebar di seluruh Indonesia, jika hanya menjadi tugas BSSN sendiri, itu sangat sulit. Ini makannya butuh kolaborasi dengan stakeholder yang ada di Indonesia, untuk kecillkan kebocoran-kebocoran itu," katanya.

Lukman bilang, BSSN sendiri berupaya menekan kebocoran dengan membuat standar keamanan siber bagi korporasi dan lembaga pemerintahan untuk bisa menjaga data dari pencurian. Tiap tahunnya BSSN pun melakukan pengukuran tingkat ketahanan sebuah organisasi melakukan perlindungan data.

Baca juga: Kekayaannya Naik Rp 74 Triliun, Elon Musk Jadi Orang Terkaya ke-5 Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com