"Saat mengukur yang BSSN harapkan semakin maature sebuah organisasi, sehingga kemungkinan kebocoran makin kecil. Kami berikan tahapan-tahapan dalam penerapan tingkat maturity level di ekonomi digital," jelasnya.
Sementara di tingkat masyarakat, Lukman bilang, upaya dilakukan dengan mendorong literasi mengenai pentingnya menjaga data pribadi. Diharapkan, masyarakat semakin tahu risiko pencurian data dan bisa lebih menjaga kerahasiaan data dirinya.
"Kalau kita tidak aware (sadar) dengan pentingnya perlindungan data pribadi kita sendiri, maka tidak tertutup kemungkinan kebocoran data itu akan terjadi dan menyebar kemana-mana," kata dia.
Baca juga: Kata Luhut, Rapid Test Buatan Lokal Cukup Bayar Rp 75.000
Lukman menambahkan, dalam insiden kebocoran data, baik institusi maupun pribadi yang dirugikan bisa melaporkan kasusnya kepada BSSN. Aduan siber itu pun akan segera ditindaklanjuti dengan penyidikan bersama dengan tim siber Mabes Porli.
Kendati demikian, dalam pengajuan laporan tentu perlu dilengkapi dengan berkas-berkas yang jelas, mulai dari data diri pelapor hingga detail kasus yang diadukan. Bila perlu memiliki bukti yang bisa mempercepat proses penyidikan.
"Kalau sudah punya evidence (bukti), itu akan lebih baik, karena penyidikannya akan lebih mudah bagi BSSN dan kerjasama dengan siber Mabes Polri," pungkas Lukman.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan