Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Kinerja Saham Turun 18,8 Persen, tetapi Lebih Baik ketimbang Filipina

Kompas.com - 22/07/2020, 16:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja pasar modal dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan pelemahan sepanjang 2020. Hingga 21 Juli 2020, IHSG masih turun sebesar 18,8 persen (year to date/ytd).

Plt Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Yunita Linda Sari mengatakan, penurunan kinerja saham merupakan yang kedua terbesar setelah Filipina.

"Dibandingkan negara lain, Indonesia termasuk yang paling besar nomor 2 setelah Filipina dalam penurunan indeksnya (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG)," kata Yunita dalam konferensi video, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: IHSG Sore Ini Ditutup Berada di Zona Merah

Yunita menuturkan, penurunan juga terlihat dari sisi kapitalisasi pasar. Net buy atau net sell per 17 Juli turun sebesar 17,40 persen (ytd) dan 1,75 persen (month to date/mtd).

Sementara itu, perdagangan efek yang bersifat utang dan sukuk masih mengalami kenaikan. Sepanjang 2020, terjadi kenaikan 5 persen, meski kenaikan secara bulanan maupun mingguan agak lebih kecil.

Kemudian, kondisi di industri pengelolaan investasi telah mencatat kenaikan jangka pendek sebesar 3,5 persen (mtd) dan 0,1 persen (wtd). Meski demikian, sepanjang 2020 masih turun sekitar 7,91 persen.

"Dalam jangka pendek walau performa sepanjang 2020 masih menurun, tapi dalam jangka pendek masih menunjukkan peningkatan. Pengembangan produk juga ada sedikit penurunan. Tapi, dari sinyal-sinyal tadi, kita punya optimisme sedikit lebih baik," papar Yunita.

Selanjutnya, 77 persen emiten yang menyampaikan laporan keuangan tahun 2019 masih membukukan laba. Di kuartal I-2020, 70 persen emiten masih membukukan laba, meski 58 persen di antaranya menunjukkan kinerja yang sedikit menurun.

"Adapun sampai 10 Juli tahun ini, kita sudah menambah emiten baru sebanyak 27 emiten, walau nilai penawaran umumnya agak turun," pungkas Yunita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com