Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: 180.000 Pekerja Sektor Wisata dan 2.000 Hotel Terdampak Corona

Kompas.com - 22/07/2020, 19:36 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, selama masa pandemi virus corona (Covid-19) terdapat 180.000 tenaga kerja di sektor pariwisata yang terdampak.

"Lebih dari 180.000 tenaga kerja di sektor pariwisata dan kreatif merasakan dampaknya. Dan lebih dari 2.000 hotel mengalami perhentian operasional," kata Luhut secara virtual, Rabu (22/7/2020).

Oleh sebab itu, Luhut mengajak para masyarakat untuk melakukan wisata yang akan dimulai pembukaannya 31 Juli 2020.

Baca juga: BPS: Dampak Covid-19 ke Pariwisata dan Transportasi Luar Biasa...

"Mari kita sama-sama untuk memulai di Q3 ini mencoba melakukan turis domestik. Kita coba lakukan secara bertahap, angka itu sampai ke 70 persen," ujarnya.

Dijelaskan kembali, saat ini 55 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbang dari wisatawan domestik.

"Di sinilah peranan UMKM menjadi penting. Kita juga mesti dorong UMKM ini berjalan dengan baik," ujarnya.

Luhut juga menyebut, Indonesia memiliki potensi wisata domestik yang sangat besar dengan 300 juta perjalanan tiap tahunnya.

Baca juga: Kemenparekraf Diminta Kembangkan Pariwisata Halal Indonesia

Selain itu, dirinya juga melihat tren perubahan paradigma wisata, dari wisata massal ke wisata yang lebih berkualitas. Tren juga menunjukkan bahwa wisatawan domestik akan melakukan kunjungan ke kota penyanggah yang memiliki alam yang indah dan bersih.

"Oleh karena itu, saya titip daerah-daerah yang akan dikunjungi itu supaya betul-betul comply terhadap protokol kesehatan. Ini sangat penting sekali," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com