Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perizinan Tumpang Tindih, Kepala BKPM: Teman-teman Juga Muak Melihatnya...

Kompas.com - 22/07/2020, 20:08 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah berupaya menggenjot investasi dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk memperkuat perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Sebab, realisasinya masih rendah.

Data BKPM menunjukkan, realisasi PMDN pada kuartal II-2020 sebesar Rp 94,3 triliun, atau baru mencapai 44,1 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 469,1 triliun. Realisasi ini turun 1,4 persen secara tahunan (yoy), bahkan turun 16,4 persen secara kuartalan (qtq).

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, ada dua penyebab investasi dalam negeri masih rencah pencapaiannya. Pertama, karena persoalan birokrasi, yakni izin yang merepotkan dan tumpang tindih.

“Izin ini, teman-teman juga muak lihatnya. Aku tahu ini. Arogansi sektoral antara kementerian, aturan tumpang tindih, gubernur, bupati, wali kota, birokrasi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Kepala BKPM Bantah Beri Karpet Merah untuk Investor Asing

Untuk menangani persoalan ini, Bahlil mengatakan, BKPM akan mengurus seluruh perizinan yang dibutuhkan. Sehingga tak lagi memakan waktu yang lama.

“BKPM punya strategi, izinnya kita yang urus saja. Seluruh kewenangan di BKPM. Kalau teman-teman serius, ayo, dibantuin,” ungkapnya.

Penyebab kedua adalah perbankan. Menurut Bahlil, banyak investor yang mengajukan pinjaman, tetapi pencairan dana sangat lambat dilakukan perbankan.

"Sekarang kan mau pinjam uang di bank, lambat pencairannya. disetujui tapi ditahan," kata dia.

Ia mengatakan, BKPM akan membantu para investor untuk mempercepat proses pencairan kredit di bank. Menurutnya, bila model bisnis investor sudah memadai, perbankan sebaiknya bisa langsung mengeksekusi permohonan pinjaman modal tersebut.

"Kita buat terobosan, teman-teman yang sudah ajukan kredit, biar kita minta perbankan mencairkan. Kalau enggak, perputaran ekonomi melambat,” kata Bahlil.

Baca juga: Bahlil: Singapura Resesi, Tak Pengaruh ke Investasi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com