PANDEMI Covid-19 memang belum usai. Namun, ibadah utama seperti kurban tak semestinya terkendala juga oleh kondisi yang tak pernah dikehendaki ini.
Tentu, ada hal yang akan berbeda. Shalat Idul Fitri saja tidak digelar di lapangan. Situasi yang sama sangat mungkin terjadi untuk Idul Adha termasuk untuk ibadah kurban.
Beragam upaya mencegah dan menekan penularan lebih lanjut Covid-19 merambah segala lini, tak terkecuali ibadah. Mengurangi kerumunan dan interaksi sampai ke batas aman sesuai protokol kesehatan adalah caranya.
Namun, bukan berarti ibadah lalu tak dilakukan juga, bukan? Lagi-lagi, ada inovasi dalam aneka ranah kehidupan, apalagi di tengah pandemi seperti ini.
Bicara ibadah kurban, inovasi bahkan sudah lebih dulu ada sebelum pandemi seperti sekarang terjadi. Mengapa? Pertimbangan aspek sosial dan manfaat sejak awal adalah bagian dari jiwa ibadah kurban.
Dalam perkembangannya, pendapat bahwa ada penerima yang lebih membutuhkan di tempat lain daripada di lokasi pekurban pun menguat dan mewujud jadi inovasi yang lain lagi.
Bentuknya? Kurban online. Apa lagi nih?
Jangan dibayangkan seperti rapat online lewat aplikasi yang menggantikan rapat di satu meja secara fisik ya....
Sederhananya, kurban online adalah membeli hewan kurban secara online, pakai aplikasi atau lewat situs web penyedia. Sebentar, ini belum selesai di sini.
Inovasi yang lebih jauh lagi, hewan kurban yang dibeli pun tidak lalu dikirim ke rumah atau lokasi yang diminta pekurban. Alih-alih, hewan kurban itu dikirim ke wilayah nun jauh dari lokasi pekurban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.