Usahanya itu membawa hasil. Kini selain penghasilannya meningkat, ia juga bisa membuka rekening bank untuk menyimpan uang.
“Sekarang, selain bisa menyekolahkan anak dan merenovasi warung, saya punya modal untuk membuka usaha lainnya,” kisahnya.
Keberhasilan itu bukan cuma milik Dodo.. Banyak gig worker yang tergabung pada platform Grab sudah memberikan dampak signifikan dalam perekonomian.
Baca juga: Gig Economy, Grab Sukses Jaga Ketahanan Ekonomi Kota Balikpapan
Riset yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics di Semarang membuktikan, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari digitalisasi dilakukan para pekerja informal.
“Kami melihat adanya peningkatan kualitas hidup para pelaku gig worker hingga sebesar 6 persen setelah bergabung dengan Grab,” ujar Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno.
Dari riset tersebut, juga ditemukan fakta bahwa rata-rata pendapatan agen GrabKios Semarang meningkat 12 persen menjadi Rp 13 juta per bulan sejak bergabung.
Selain itu, agen GrabKios juga mampu menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. Setidaknya mereka menambah hingga empat pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Baca juga: Program #TerusUsaha Grab Bantu Digitalisasi UMKM di Bandarlampung
Hal ini tentu membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di Semarang. Masyarakat pun bisa langsung menerima manfaat dari digitalisasi yang diluncurkan oleh Grab melalui program #TerusUsaha di Jawa Tengah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan