Menjawab hal tersebut, Koeshartanto pun menegaskan, right issue dan corporate action lainnya adalah proses yang transparan dan murni mekanisme pasar yang tidak bisa diintervensi siapa pun.
Menurut dia, hal itu dilakukan dalam upaya menjaga compliance dan governance, serta pengawasan banyak pihak, termasuk otoritas keuangan.
“Jadi bagus dan luar biasa ini anak-anak PGN bentuk rasa memiliki terhadap perusahaan. Maunya punya saham perusahaannya,” kata Koeshartanto dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Lewat Program CSR, PGN Berkomitmen Tingkatkan Daya Saing UMKM di Sekitar Wilayah Operasi
Dia menyebut, restrukturisasi holding migas dapat menjadi medium untuk meningkatkan peran dan keterlibatan internal PGN untuk berkontribusi lebih lagi pada kinerja perusahaan.
“Khususnya ketika perusahaan sangat memerlukan dukungan internal dari para pekerja,” imbuh Koeshartanto.
Menurut dia, pembelian saham oleh pekerja adalah bagian atas kontribusi untuk meningkatkan performa perusahaan. Ini juga dapat mempererat solidaritas, loyalitas, serta rasa memiliki pekerja terhadap perusahaan.
Banyak perusahaan global yang menawarkan saham kepada pekerjanya agar sense of belonging pekerja terhadap perusahaan makin kuat.
Dengan begitu, pekerja yang memiliki saham bisa bekerja lebih maksimal dan manfaatnya pun akan dirasakan pekerja maupun perusahaan.
Baca juga: Meski Pandemi, PGN Tetap Bangun Infrastruktur dan Layani Konsumen
Proses ini juga memperkuat keterbukaan informasi. Dengan keterbukaan informasi, maka dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Investor menjadi partner strategis, sehingga sharing ekonomi ini menjadi kesempatan bagi PGN untuk membangun kolaborasi, kapabilitas, kapasitas worldwide, dan menggandeng partner strategis lainnya.
“Saya rasa ini menjadi semangat yang luar biasa dan bisa ditularkan di Pertamina Group. Menjadi catatan bagi kami (Pertamina) mengingat pada mekanisme right issue terdapat banyak hierarki yang harus dilalui dan menyangkut pertimbangan teknis keuangan,” ujarnya.
Koeshartanto pun mengatakan, tentang dampaknya terhadap target kinerja emiten dan dampaknya untuk mendorong PGAS menjadi blue chip masih perlu kajian.
Pada kesempatan ini, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PGN Beni Syarif Hidayat mengatakan, PGN sebagai Subholding gas mendapat amanah untuk mendukung program-program pemerintah.
Baca juga: Lewat Sapta Program Gasifikasi Nasional, PGN Perkuat Operasional
Program tersebut seperti perluasan utilisasi gas bumi melalui penetapan harga untuk industri tertentu, pengembangan jargas rumah tangga, penyediaan dan pembangunan infrastruktur Liquefied natural gas (LNG) bagi pembangkit listrik, dan lainnya.
Oleh karena itu, Beni menyebut bahwa PGN membutuhkan dukungan dan penguatan kualitas SDM.