Sebelum pandemi, proteksi perdagangan memang sudah dilakukan oleh AS dan China, keduanya melakukan perang dagang dengan pengenaan tarif sejumlah komoditas.
Rajan menilai, sudah saatnya kedua negara mengakhirinya untuk mendorong pemulihan ekonomi global.
"Pada titik ini akan sangat bijaksana (mengakhiri proteksi perdagangan). Oleh sebab itu, sebetulnya ada peran besar yang dimainkan pemimpin di tingkat global, terutama bersatunya dua negara yang penting tersebut," kata dia.
Raghuram mengatakan, dengan adanya pemilu presiden di AS pada tahun ini diharapkan bisa mendorong terbentuknya kebijakan yang menjadi titik balik dari penyelesaisan persoalan perang dagang ini.
Baca juga: Menkeu Selandia Baru: Kondisi Perekonomian Lebih Baik dari yang Diproyeksi
Di sisi lain, peran negara-negara lainnya juga dibutuhkan untuk memediasi AS dan China.
"Negara-negara lain yang lebih kecil ini, bisa mendorong mereka bisa bersatu dalam dialog tertentu. Jadi bukan dengan bilateral tapi multilateral dalam menangani hal tersebut (pemulihan ekonomi global)," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.