Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Garuda: Kami Satu-satunya BUMN yang Potong Gaji, Saya Kaget yang Lain Belum

Kompas.com - 24/07/2020, 13:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemangkasan gaji dari level jajaran direksi dan komisaris hingga staf perusahaan menjadi salah satu langkah efisiensi yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di tengah kondisi pandemi Covid-19. Langkah tersebut sudah dilakukan sejak April lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya merupakan satu-satunya perusahaan pelat merah yang sudah melakukan pemangkasan gaji hingga level komisaris dan direksi.

Ia mengaku kaget sampai saat ini berbagai badan usaha milik negara (BUMN) lain belum melakukan langkah serupa.

"Garuda satu-satunya BUMN yang potong gaji. Saya juga kaget BUMN lain belum ngikutin. Tapi, mungkin mereka kondisinya baik-baik saja, saya enggak tahu," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Bos Garuda: Bisnis Kargo Menyenangkan, Karena Enggak Perlu Rapid Test...

Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, pemotongan gaji dengan besaran variatif dari direksi hingga level staf, merupakan langkah pertama yang dilakukan perseroan untuk melakukan efisiensi anggaran belanja.

"Gajinya lebih sedikit potongannya lebih sedikit," ujarnya.

Selain itu, Garuda juga menempuh langkah lain dalam rangka melakukan efisiensi pos anggaran belanja karyawan. Seperti halnya penawaran pensiun dini yang diberikan kepada karyawan dengan usia di atas 45 tahun.

"Alhamdulillah ada lebih dari 400 yang mengambil," kata Irfan.

Kemudian, khusus untuk karyawan kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Garuda menawarkan opsi untuk dirumahkan secara sukarela.

Baca juga: Peliknya Keuangan Garuda: Utang Rp 31,9 Triliun, Kas Rp 210 Miliar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com