Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suhono Harso Supangkat
Guru Besar ITB

Guru Besar ITB. Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas. Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan. 

Transformasi Digital Pemulihan Ekonomi dan Kesehatan

Kompas.com - 24/07/2020, 17:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMULIHAN ekonomi telah menjadi perhatian pemerintah dan mungkin dari hampir semua dari kita, bebarengan dengan usaha untuk menjaga kesehatan, ditengah kehadiran Covid-19 yang belum tahu kapan selesainya.

Masalah atau tantangan pengelolaan sumber daya yang efisien dan efektif telah menjadi perhatian semua pihak, agar kehidupan kita lebih baik, nyaman, aman, sejahtera, dan membahagiakan.

Istilah digital sebetulnya telah lama hadir sejak teknologi dikembangkan pertengahan abad 19, hanya baru populer era 1980, saat muncul pengolahan kata, database dan lainnya.

Selanjutnya istilah berubah menjadi elektronifikasi pada akhir abad 19 dengan munculnya konsep e-government, e-commerce, e-health, dan lainnya.

Jargon digital kembali ramai diangkat di sekitar tahun 2015, sejak digencarkan gerakan ekonomi digital dan Broadband Economy.

Pada awal konsep ekonomi digital, diharapkan bahwa pembangunan ekonomi makro suatu negara atau wilayah bisa naik dengan adanya penerapan ekonomi digital. Bahkan ada yang berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen dengan penerapan ekonomi digital ini.

Namun dalam kenyataannya ekonomi kita masih berkutat di sekitar 5 persen hingga akhir 2019 dan terjadi kontraksi yang luar biasa di tahun 2020 ini.

Apakah ada yang kurang tepat dalam konsep mapun penerapan digitalisasi di Indonesia? Tentu perlu pemahaman yang lebih seksama terkait ini, lebih lanjut terkait dengan transformasi digital tersebut.

Transformasi digital

Transformasi pada hakekatnya adalah suatu perubahan yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan bisa berbagai macam, untuk menjaga kesehatan suatu kota, pertumbuhan ekonomi suatu negara/korporasi atau total peningkatan kualitas hidup suatu negara.

Menjadi pertanyaan adalah kenapa digital? Digital berkaitan dengan teknologi informasi yang mencoba mengelola data secara efisien dan efektif karena bisa dikirim, disimpan, diproses dalam suatu media berbagi yang cepat dan kapasitas yang sangat besar.

Pengelolaan secara digital bisa dilakukan di hampir semua kehidupan kita, baik di sektor pertanian, untuk mengetahui kondisi lahan tanaman, prediksi cuaca hingga pemasaran yang lebih efisisen dan efektif. Demikian juga pengelolaan desa dan kota secara lebih baik bisa ditingkatkan untuk peningkatan kualitas hidup.

Sektor kesehatan dengan kondisi wabah pandemi ini telah memberikan pelajaran bahwa, pengelolaan kesehatan tidak sederhana, virus dalam ukuran mikro tak terlihat oleh mata, telah menjalar melalui mobilitas orang dengan berbagai perilaku dan budayanya. Penginderaan (sensing) seseorang terjangkit positif Covid-19 memerlukan usaha yang cerdas.

Selanjutnya proses diagnose untuk mengetahui (understand) seseorang/kelompok orang reaktif terhadap Covid-19 juga bisa dilakukan, dengan berbagai cara. Ada teknologi Intelegensia Artifisial, Big Data, IoT dan lainnya untuk memahami lebih cepat dan andal.

Tidak hanya teknologi, tetapi tata kelola kemampuan sumber daya manusia dan data yang terintegrasi sangat diperlukan untuk untuk mendukung ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com