KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meninjau tambak Garam PT Timor Livestock Lestari Nunkurus yang terletak di Desa Nunkurus, Kecamatan Kabupaten Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/7/2020).
Kunjungan Agus tersebut dalam rangka persiapan pelaksanaan panen garam di tambak garam seluas 600 hektar itu.
Agus yang diwawancarai sejumlah wartawan di lokasi tambak, Jumat siang, mengatakan, keberadaan tambak garam di Kupang menjadi potensi besar untuk membantu mengurangi impor garam Indonesia.
"Saya di sini melihat potensinya cukup baik. Karena itu kami dorong untuk digalakan. sekarang sudah memproduki garam NCL 95, sehingga impor garam ini kita kurangi secara signifikan," ujar Agus.
Baca juga: Dirut Garuda: Kami Kalah Saing Sama Transportasi Darat...
Agus pun yakin, karena melihat langsung aktivitas dan kegiatan produksi garam di Desa Nunkurus itu.
Menurut Agus, garam memang dibutuhkan tidak hanya konsumsi saja, tapi juga industri dan kebutuhan lainnya.
Setiap tahun kata Agus, Indonesia mengimpor sekitar 4,4 juta ton garam. Oleh karena itu pemerintah sedang berupaya menguranginya, sehingga saat melihat tambak garam tersebut dirinya pun senang.
Dia pun mengapresiasi aktivitas Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang mendorong produksi para petani khususnya garam industri.
"Saya melihat langsung ini adalah potensi produk nasional kita yang kita patut dukung penuh serta apresiasi sekali lagi untuk pak gubernur. Saya sangat berterima kasih dan senang, makanya saya tinjau langsung," ujarnya.
Baca juga: LPS Mulai Tangani Bank Sakit, Ini Rinciannya
Ia berharap, produksi garam di Kupang bisa ditingkatkan pada beberapa tahun mendatang.
Kementerian Perdagangan kata Agus, akan memberikan sejumlah dukungan, di antaranya stimulus untuk petani garam, KUR dan juga membentuk sistem resi gudang, sehingga para petani pun bisa menyimpan dan mendapatkan dukungan dana.
Pada prinsipnya kata Agus, pihaknya ingin menciptakan dunia usaha sejuk.
"Saya melihat langsung dan bagaimana ada masalah-masalah yang kita bisa selesaikan, sehingga mendukung produksi garam nasional ini," ujarnya.
Baca juga: Sah, Ignasius Jonan Jadi Komisaris Unilever Indonesia
Agus menjelaskan, kebutuhan garam nasional 4,4 juta. Untuk industri 3,7 juta metrik ton dan konsumsi sekitar 300.000
Dengan melihat produksi garam di NTT, Agus yakin semua kebutuhan garam nasional bisa dipenuhi, asalkan terus ditingkatkan.
"Di sini prospeknya sangat baik dan saya mendorong pak gubernur untuk ditingkatkan. Saya lihat pak gubernur ini aktif, ini bagian dari salah satu prestasi yang patut kita banggakan," kata dia.
"Sekali lagi, tujuan saya ini untuk mengantisiapsi bagaimana kita mengurangi impor garam," tutupnya.
Baca juga: Tiga Eks Petinggi Waskita Karya Jadi Tersangka Korupsi, Ini Respons Kementerian BUMN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.